15 Istilah Penting Videografi yang Harus Dikenali Videografer

15 Istilah Penting Videografi yang Harus Dikenali Videografer
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Agar dapat menangkap hasil rekaman yang apik, seorang videografer perlu mengenali beberapa istilah videografi.

Terminologi mengenai teknis pengambilan gambar hingga proses editing dijamin akan membantu mereka untuk membuat video yang ciamik dan dapat menjadi tren di social media.

Penasaran apa saja istilah-istilah tersebut? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman berikut ini.

1. Praproduksi

Istilah videografi pertama yang perlu diketahui oleh para videografer adalah praproduksi.

Menyadur Diginovations, praproduksi merupakan tahapan terpenting dari sebuah produksi video. 

Pada tahap ini, biasanya para videografer bisa sangat tergoda untuk mengambil jalan pintas selama proses produksi.

Maka dari itu, selama praproduksi, sebaiknya videografer merencanakan seluruh konsep produksi secara matang.

Bila seorang videografer menganggap remeh semua keperluan praproduksi, kemungkinan besar jalannya produksi video tidak akan berjalan dengan mulus.

Berikut adalah beberapa hal yang harus direncanakan oleh videografer beserta tim produksinya selama tahap pre-production:

  • Pengembangan konsep video
  • Penganggaran
  • Scripting
  • Storyboard
  • Merencanakan daftar shot yang diperluka
  • Menyaring talent untuk video
  • Merencanakan dan menemukan lokasi pengambil gambar terbaik
  • Membuat jadwal kerja untuk kru produksi
  • Elemen perencanaan lain yang khusus untuk video, seperti merancang tim untuk editing, teknis pencahayaan, dan lain-lain.

2. Produksi

Dalam dunia videografi, produksi memiliki dua makna yang cukup berbeda.

Pertama, produksi bisa berarti video producing, yaitu proses yang dilaksanakan videografer ketika sedang mengambil gambar.

Kedua, produksi yang dimaksud menggambarkan seluruh proses produksi. 

Makna kata satu ini cukup luas dan lebih sering digunakan karena menggambarkan kegiatan seperti proses menyaring talent, perancangan anggaran, dan pengambilan audio.

Intinya, produksi menjelaskan seluruh rangkaian aktivitas yang dijalankan oleh videografer dan kru selama proses pengambilan gambar di lokasi terpilih.

3. Pascaproduksi

Istilah videografi satu ini sebenarnya lebih menggambarkan proses editing, karena sebagian besar aktivitas yang akan dilakukan tim setelah produksi adalah menyunting hasil rekaman,

Dalam pascaproduksi, video akan disusun sesuai storyboard yang telah dibuat.

Lalu, musik akan ditambahkan pada video, begitu pula dengan grafis dan efek visual lain yang diperlukan.

Kemudian, klien akan melihat draft dan menentukan apakah video sudah memuaskan atau belum.

4. Storyboard

Menurut Nemorin, storyboard adalah rangkaian gambar atau foto yang akan menentukan alur cerita di dalam video.

Seperti yang sudah dijelaskan, aspek videografi satu ini perlu dikembangkan oleh tim sebelum berjalannya produksi.

Storyboard  juga dapat memiliki teks yang akan menyertai gambar.

Teks ini memberikan informasi mengenai transisi suasana, kemana kamera akan bergerak, serta bagaimana teknis pencahayaan pada tiap adegan.

Yang pasti, semua yang perlu diketahui tim untuk memahami seperti apa tampilan setiap scene dapat disesuaikan dengan storyboard.

5. Shot list

Istilah videografi satu ini menentukan tiap teknik pengambilan gambar yang akan digunakan oleh videografer selama produksi.

Melansir Photographytalk, shot list adalah daftar jenis bidikan yang perlu disertakan dalam video. 

Dengan membuat daftar shot serta urutan penggunaannya, videografer dan kru akan memiliki gambaran mengenai bagaimana cerita akan dibangun dalam video.

Mengapa demikian? Karena masing-masing jenis shot memiliki fungsi yang berbeda untuk membangun atmosfer dalam cerita.

6. Audio

Selain visual, audio juga memiliki peran yang penting lho untuk membuat video terlihat lebih nyata.

Sayangnya, kesalahan videografer umumnya adalah melupakan faktor satu ini selama tahap produksi.

Audio sendiri merupakan efek suara dan musik yang perlu digunakan videografer untuk menekankan atmosfer yang sedang dibangun dalam sebuah adegan.

Kelak, ketika sudah mencapai tahap pascaproduksi, videografer dan tim perlu memaksimalkan aspek audio selama editing.

7. Resolusi

Istilah videografi berikut ini sebenarnya adalah salah satu terminologi mendasar yang harus diketahui videografer.

Menurut Eyeconvideo, resolusi mengacu pada jumlah piksel yang terkandung dalam video. Angka ini menunjukkan piksel secara horizontal dan vertikal, seperti 640×480 atau 1920×1080.

Dalam beberapa situasi, resolusi dinyatakan sebagai angka tunggal, atau jumlah piksel vertikal. Dalam hal ini, contoh resolusi akan dinyatakan sebagai 480p atau 1080p.

8. B-roll

B-roll adalah sebutan untuk footage atau rekaman adegan tambahan yang kamu ambil untuk melengkapi cerita. B-roll juga digunakan untuk transisi dari satu scene ke scene lainnya.

Contohnya, kamu melakukan interview dengan seorang pengusaha sukses, kemudian ia menyebutkan awal mula mendirikan bisnis.

Saat itulah b-roll bisa digunakan, hal ini dapat berupa video pendek kegiatan bisnis disertai dengan voiceover dari interview.

9. Blocking

Blocking adalah istilah dalam videografi yang digunakan untuk mencari tahu dan mendikte bagaimana para pemain di set berinteraksi secara fisik satu sama lain.

Hal ini juga termasuk interaksi antar pemain dan lingkungan mereka, tindakan, serta dialog yang dilakukan saat perekaman.

10. Clapper

Peta Pixel menjelaskan bahwa clapper adalah papan yang menunjukkan informasi seperti nomor scene, sutradara, cameramanfilm roll, dan waktu.

Biasanya clapper ini ada di depan kamera dan ditunjukkan sebelum take video, tujuannya untuk memberikan editor referensi tanda dari suara clapper itu sendiri.

11. Frame rate

Frame rate mengacu pada kecepatan shutter terbuka dan tertutup dalam periode 1 detik. Biasanya, frame rate yang digunakan yaitu 24, 25, 30, 50, 60, dan 120 frame per second atau fps.

Semakin tinggi frame rate, maka rekaman yang dihasilkan akan lebih halus.

12. Medium shot

Medium shot juga dikenal dengan istilah waist shot adalah saat fokus pengambilan gambar pada tubuh bagian bawah objek.

Biasanya pengambilan gambar jenis ini bertujuan untuk mengarahkan penonton kepada objek tertentu dan tetap memperlihatkan lingkungan sekitarnya.

13. Wide shot

Wide shot, full shots, atau long shots adalah istilah yang digunakan untuk pengambilan gambar yang memperlihatkan subjek serta lingkungan di sekitarnya secara menyeluruh.

Pengambilan gambar jenis ini bertujuan untuk memperkenalkan penonton kepada subjek dan apapun yang berkaitan dengan lingkungan, manusia, serta tindakan yang ada di sekitarnya.

14. Raw video

Raw video adalah data atau rekaman gambar yang belum diproses dan baru diambil dari kamera.

Dalam videografi, raw video bersifat sangat intensif dan ada dalam jumlah besar . Biasanya raw video digunakan hanya untuk produksi kelas atas.

15. Rendering dan exporting

Rendering adalah tahapan akhir untuk membuat video dalam aplikasi editing.

Footage yang telah di-edit akan melalui proses rendering dan menghasilkan video berkualitas tinggi yang siap diekspor.

Dilansir Revenue River, saat melakukan rendering dan exporting, penting untuk memilih tipe fileframe rate, audio, kualitas, dan resolusi yang tepat.

Rendering dan exporting menghabiskan waktu yang bervariasi, tergantung durasi video yang diproses.

Itulah 15 istilah videografi yang harus dikenali oleh para videografer.

Jika kamu ingin berkecimpung di dunia videografi, pastikan kamu mempelajari semua istilah tersebut karena mereka semua saling berhubungan.

Sumber : 15 Istilah Penting Videografi yang Harus Dikenali Videografer