7 Teknik Camera Movement untuk Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone

7 Teknik Camera Movement untuk Bikin Video Sinematik Pakai Smartphone
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sama seperti mengambil foto, perlu waktu bagi kita untuk bisa merekam video dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan video yang berkualitas.

Untuk masuk ke tahap tersebut, tentu kita harus mempelajari berbagai teknik dasar kamera dalam merekam video, seperti teknik pengambilan video cinematic.

Ketujuh teknik ini bisa dibilang teknik dasar pengambilan gambar dalam sinematografi, namun sangat bisa Anda aplikasikan sebagai cara membuat video cinematic dengan HP.

BACA JUGA: 9 Teknik Pengambilan Video Secara Cinematic

Pan

Teknik video cinematic pertama adalah Pan atau Panning, yang merupakan teknik menggerakkan kamera secara horizontal dari satu sisi ke sisi lainnya, baik dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Teknik ini terpaku pada poros atau titik tertentu, karena yang berubah hanya arahnya saja (kiri – kanan atau sebaliknya).

Jika ingin memperlihatkan keadaan sekitar pada video yang direkam atau membangun kesan lokasi pada cerita yang coba Anda ambil, teknik merekam gambar dengan smartphone yang paling sesuai adalah Panning.

Tilt

Teknik pengambilan gambar Tilt sebenarnya sama dengan Pan. Bedanya, Tilt menggerakkan kamera secara vertikal, dari atas ke bawah ataupun sebaliknya. Sama dengan Pan, kamera harus diam atau terpaku pada satu titik tertentu.

Agar pengambilan gambar atau video menjadi baik dan stabil, maka kita harus menggunakan alat, yaitu tripod atau alat bantu lainnya. Tugas Anda hanya menggerakkan sudut kamera saja, bukan posisinya.

Cara membuat video cinematic di HP ini sendiri sangat berguna bagi Anda yang ingin memperlihatkan karakter atau detail dari objek utama.

Dolly

Dolly merupakan teknik pengambilan video yang cukup tricky alias cukup sulit untuk dilakukan apabila kamera smartphone kurang mumpuni. Sebab, Dolly merupakan teknik dimana Anda menggerakkan kamera untuk mendekati dan menjauhi objek utama.

Tunggu, ini bukan seperti teknik Zoom, karena itu bakal kami jelaskan di bagian lainnya. Dolly cenderung memberikan ilusi kepada penonton bahwa mereka sedang berjalan menuju objek utama, yang tentu saja dapat memberikan pengalaman visual yang berbeda kepada mereka.

Teknik ini juga dapat memberikan visual dengan efek yang mengalir jika dilakukan dengan benar. Itu karena, Dolly memungkinkan Anda untuk merekam objek lain yang bergerak di sekitar objek utama.

Zoom

teknik Zoom ini bisa dibilang 11-12 dengan Dolly. Bedanya, Zoom memperbesar titik fokus tertentu pada frame gambar, dan bisa dilakukan secara software (bukan membawa kamera untuk mendekati atau menjauhi objek utama).

Yang paling populer dan mungkin mudah diaplikasikan adalah teknik zooming cepat untuk memberikan kesan dramatis pada video apabila dilakukan dengan benar.

Apabila ingin video lebih terlihat kreatif, biasanya teknik ini dapat digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek yang tidak terduga.

Truck

Truck bisa dibilang perpaduan antara Pan dengan Dolly. Ya, teknik ini mengharuskan Anda untuk menggerakkan seluruh kamera ke kiri dan ke kanan, atau sebaliknya.

Jika di film, teknik ini sering digunakan untuk mengikuti karakter utama dalam aksinya. Biasanya, kru film menggunakan semacam trek atau disebut sebagai fluid motion track dan menyimpan kamera di atasnya agar bisa mendapatkan gambar yang stabil saat mengikuti aksi karakter utama.

Pedestal

Mirip seperti teknik Truck, Pedestal menggerakkan kamera ke atas dan ke bawah atau sebaliknya. Teknik ini berbeda dengan Tilt yang hanya mengubah sudut kamera menjadi naik dan turun.

Teknik ini biasanya digunakan untuk menampilkan objek yang tinggi, seperti gedung-gedung bersejarah yang membuat penonton dapat melihat seluruh detail objek utama dari bawah sampai ke atas.

Agar sempurna, teknik ini perlu aksesoris pendukung seperti gimbal agar hasil video tetap stabil tanpa adanya goyangan yang merusak atau menurunkan kualitas video.

BACA JUGA: Daftar 10 Media Sosial yang Paling Diminati di Indonesia

Rack Focus

Teknik terakhir adalah Rack Focus. Teknik ini bisa dibilang jarang diaplikasikan oleh para videografer pemula, karena cukup tricky untuk dilakukan.

Teknik ini intinya menyesuaikan lensa kamera untuk memberikan efek buram atau tidak fokus pada objek utama, kemudian secara perlahan membuatnya terlihat lebih tajam, fokus, dan detail.

Rack Focus juga bisa diaplikasikan dari fokus menjadi buram untuk secara efektif mengubah fokus penonton dari satu objek ke objek lainnya.

Sumber: https://telset.id/ngehits/