6 Tips dari Google untuk Optimasi Website E-commerce

6 Tips dari Google untuk Optimasi Website E-commerce
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pada 28 Juli 2022 yang lalu, Google menayangkan sebuah video yang membahas 6 tips terkait optimasi website ecommerce agar dapat memenuhi syarat untuk special presentation di search engine results page (SERP).

Awal video dibuka dengan menampilkan 3 elemen kunci yang dapat membantu halaman produk website ecommerce tampil lebih menonjol, antara lain:

  1. Gambar membantu pengunjung website dalam memahami produk
  2. Rating bintang meningkatkan kepercayaan pengunjung
  3. Harga dan stok ketersediaan membantu pengunjung dalam memilih seller

Beberapa dari elemen di atas bergantung pada structure data agar elemen tersebut memenuhi syarat sebagai enhanced listing (daftar yang disempurnakan), sementara elemen lainnya diharuskan untuk berpartisipasi di dalam Google Merchant Center Feed.

Lalu apa saja tips dari Google? Mari kita mulai dari yang pertama.

1. Gunakan Title Tag yang Deskriptif

Developer Advocate Google, Alan Kent, mendiskusikan tentang title link yang tampil di SERP sebenarnya dihasilkan dari title tag pada halaman website.

Alan menjelaskan jika elemen title tidak cukup menjelaskan tentang isi dari halaman web, maka Google akan melakukan rewrite (penulisan ulang).

Google kemungkinan akan me-rewrite title tag tersebut dengan heading yang berada di paling atas atau bahkan menggunakan anchor text yang ada di dalam halaman web.

Ia juga menyarankan untuk berhati-hati dalam menggunakan automated product title (title produk otomatis) untuk memastikan tidak ada duplicate content atau informasi yang keliru.

Title link yang baik dapat membantu user untuk memahami apa yang Anda tawarkan, mendatangkan trafik berkualitas ke situs Anda

Title link berkualitas rendah dapat merugikan user impression terhadap situs Anda.

Alan Kent

Ala juga mengingatkan kita untuk tidak menggunakan dynamic generated title tag untuk menambah ketersediaan atau data harga ke title tag.

Mengapa begitu?

Karena nantinya akan ada lag (keterlambatan) di antara ketika title tag diperbarui dan ketika Google menampilkan title link yang diperbarui di SERP. Oleh karena itu, informasi yang ada mungkin akan kadaluarsa.

Alan merekomendasikan para webmaster untuk menggunakan Google site: search dalam melakukan pengecekan ganda untuk melihat seperti apa nantinya title tag tampil di SERP.

2. Menggunakan Gambar Berkualitas Tinggi

Gambar berkualitas tinggi merupakan salah satu elemen yang harus dipertimbangan untuk user experience.

Gambar berkualitas tinggi nantinya akan membantu pelanggan potensial dalam mempertimbangkan untuk membeli suatu produk.

Alan Kent menyatakan:

Kami telah melakukan observasi bahwa user umumnya merespon baik penggunaan gambar berkualitas tinggi dan merekomendasikan ukuran lebar gambar utama setidaknya 1200 pixels.

Alan Kent

Alan Kent menyarankan kita untuk melakukan website audit halaman web dengan gambar berkualitas rendah kemudian menggantinya dengan yang berkualitas tinggi.

Tidak lupa juga Alan merekomendasikan kita untuk melakukan pengecekan Max Image Preview meta data, karena image meta data tersebut dapat membantu Google terkait cara menampilkan gambar di SERP.

Terakhir, Alan mengajak kita menerapkan product structured data untuk membantu Google dalam mengidentifikasi gambar yang sesuai untuk ditampilkan di SERP.

Teman-teman mungkin sudah tahu jika beberapa bisnis memasukkan gambar ke dalam halaman web hanya untuk membantu mereka mendapatkan peningkatan ranking di SERP.

Padahal tujuannya lebih daripada itu, harusnya mereka memasukkan gambar agar dapat membantu user dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.

Terkadang mereka lupa atau tidak tahu, tujuan dari optimasi website bukan hanya sekedar ranking, tapi juga tentang conversion.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan gambar produk dengan beberapa angle (sudut pandang) yang berbeda, contohnya seperti gambar tampak depan, samping, belakang, atas, bagian dalam, atau model yang menggunakan pakaian di bisnis fashion.

3. Penggunaan Product Structured Data (Data Terstruktur Produk)

Structured data bukan hanya sekedar code JSON (JavaScript Object Notation) yang disematkan, tapi juga dapat membantu Google untuk memahami halaman web dengan lebih baik dan berpotensi tampil sebagai rich result (special presentation treatments) di SERP.

Berikut adalah beberapa elemen utama product structured data yang harus Anda sertakan:

  • Product title
  • Description
  • Images
  • Ratings
  • Price
  • Availability

Teman-teman bisa cek halaman product structured data guidelines Google untuk melihat elemen apa yang perlu diprioritaskan dan mana yang hanya opsional.

Teman-teman DailySEO ID juga perlu tahu bahwa structured data guidelines ini terus berubah-ubah, sehingga dapat menyebabkan halaman produk hilang dari tampilan rich result saat structured data-nya tidak lagi memenuhi syarat Google.

Untuk dapat menyelesaikan masalah di atas, Anda bisa menggunakan URL Inspection tool di Google Search Console untuk mengecek apakah halaman web sudah di-index.

Kemudian cek di Rich Results Test Tool untuk melihat apakah ada structured data yang error.

4. Membagikan Price Drop Data (Data Penurunan Harga)

Membagikan informasi harga dengan Google membuat halaman produk yang Anda miliki memenuhi syarat untuk mendapatkan special price drop presentation di SERP, yang mungkin nantinya akan menarik perhatian pelanggan.

Namun tidak ada garansi bagi kita untuk mendapatkan special presentation ini meskipun sudah membagikan price drop data.

Bagaimana caranya agar halaman produk dapat memenuhi syarat untuk price drop rich result?

Caranya Anda harus memasukkan Offer property (properti penawaran) yang spesifik di product structured data.

Harap diingat harga yang spesifik bukan rentang harga.

5. Mengidentifikasi Produk yang Anda Jual

Saran yang kelima adalah mengidentifikasi produk yang akan dijual.

Dalam penerapannya, saran yang satu ini menggunakan product identifiers (pengenal  produk) yang akurat seperti GTIN identifiers, juga menggunakan kombinasi Google Merchant Center feed dan data product structured data.

Mengikuti saran di atas meningkatkan peluang halaman web produk memenuhi syarat untuk rich result seperti product carousels.

6. Membuat Profil Bisnis (Google Business Profile)

Saran terakhir yang Alan Kent sampaikan melalui videonya adalah membuat profil bisnis jika memiliki toko fisik.

Profil bisnis yang dimaksud adalah Google Business Profile (dulu Google My Business).

Hal ini (Special Presentation) bisa (juga) diraih melalui Google Business Profile Manager.

Apabila teman-teman menerapkannya, maka website yang Anda kelola akan memenuhi syarat untuk mendapatkan special listing presentation selain dari hasil penelusuran di SERP.

Selain itu, jenis special listing ini hanya tersedia untuk bisnis dengan keberadaan toko fisik atau area layanan yang dijangkau.

Penutup

Sebagai penutup, penulis akan menekankan bahwa (mungkin) tidak ada garansi untuk mendapatkan special presentation ini meskipun teman-teman sudah menerapkan saran-saran di atas.

Mengapa demikian?

Sama seperti SEO (Search Engine Optimization), penulis yakin Google juga tidak akan memberikan garansi apabila kita melakukan setiap faktor optimasi yang dianggap dapat meningkatkan performa.

Meskipun tidak ada garansi, tapi dengan langkah-langkah di atas tentunya website akan lebih berpotensi untuk mendapatkan special listing presentation ketimbang website yang tidak menerapkannya.

Akhir kata, ada pertanyaan terkait artikel tips dari Google untuk optimasi website ecommerce ini?

Sumber : 6 Tips dari Google untuk Optimasi Website E-commerce