8 Tanda-Tanda Penipuan Online yang Harus Kamu Waspadai
Semakin beragam modus penipuan, semakin banyak pula tanda-tanda penipuan online yang harus kamu waspadai.
Berprasangka buruk memang tidak baik, tetapi tidak ada salahnya untuk selalu berhati-hati, apalagi jika berkaitan dengan penipuan uang.
Jangan sampai uang yang sudah susah payah kamu tabung dari hasil kerja keras, malah lenyap begitu saja.
Supaya tidak terjebak, ayo simak pembahasan dibawah ini
1. Link phising
Tanda-tanda penipuan online yang pertama adalah ada kiriman link phising, baik itu melalui email, SMS, maupun pesan WhatsApp.
Link ini diberikan oleh penipu sembari mereka berpura-pura menjadi teman, keluarga, bahkan atasan di tempat kerja. Mereka akan memintamu log in atau memasukkan informasi pada link tersebut.
Setelah itu, penipu akan memanfaatkan informasi tersebut untuk memalsukan identitas dan menyalahgunakannya.
Sementara, informasi yang dimasukkan bisa saja informasi terkait kartu kredit, atau nomor rekening yang pastinya bisa merugikanmu secara finansial.
Jadi, jangan sembarang memasukkan informasi atau bahkan hanya mencoba mengklik link mencurigakan.
2. Metode pembayaran di luar platform resmi
Apakah kamu sering belanja online?
Tak selalu aman, aktivitas belanja online juga tidak terlepas dari ancaman scammer atau penipu.
Salah satu tanda yang perlu kamu waspadai adalah ketika penjual menyuruhmu mentransfer uang bukan melalui e-commerce resmi, melainkan nomor rekening mereka sendiri.
Akan tetapi, metode pembayaran ini juga sebenarnya lumrah dilakukan secara aman. Sayangnya, tidak seperti transaksi di e-commerce, tidak ada jaminan kuat pada metode pembayaran tersebut.
3. Penawaran yang terlalu menggiurkan
Apabila ada seseorang yang memberi penawaran yang too good to be true (terlalu menggiurkan untuk menjadi kenyataan), sebaiknya kamu segera menjauhinya.
Hal ini bisa jadi salah satu tanda-tanda penipuan online. Siapa yang tidak senang ketika melihat promosi atau diskon besar-besaran?
Apalagi jika kamu memang benar-benar sangat ingin memiliki barang itu sejak lama, misalnya saja diskon pada tas atau sepatu branded.
Nah, penipu akan memanfaatkan emosi tersebut agar kamu tergoda untuk membelinya.
Jadi, jangan gampang terjebak pada penawaran yang tidak masuk akal. Selalu pastikan berkali-kali review dan track record toko sebelum membeli.
4. Transaksi yang meminta informasi pribadi
Dilansir dari Scam Watch, salah satu indikasi penipuan adalah ketika kamu diminta mengirimkan informasi pribadi.
Apa sajakah informasi pribadi yang tidak seharusnya diberikan pada orang lain dengan mudah?
- nama lengkap
- tempat, tanggal lahir
- alamat lengkap
- nama ibu kandung
- nomor KTP atau KK
- nomor rekening
- nomor kartu kredit
- password
- kode OTP
- PIN aplikasi
Informasi-informasi di atas sangat mudah disalahgunakan, mulai dari ancaman pembobolan tabungan, pesanan fiktif, hingga pinjaman online ilegal.
Transaksi jual beli yang aman biasanya tidak akan meminta informasi sensitif seperti di atas.
Umumnya, mereka hanya akan meminta nama lengkap dan alamat email atau nomor teleponmu saja atau bahkan tanpa meminta data tersebut sama sekali.
5. Memintamu menebus hadiah
Tanda-tanda penipuan online yang sering ditemui adalah modus undian berhadiah.
Penipu akan mengirimkan SMS, link, atau email yang berisi pengumuman hadiah. Untuk menebusnya, biasanya mereka akan meminta informasi pribadi atau menyuruhmu mengirim sejumlah uang.
Hal ini patut dicurigakan karena normalnya, hadiah tidak memerlukan informasi sensitif apalagi uang tebusan.
Kamu pasti sudah bisa membedakan template penipuan seperti ini apalagi yang dikirimkan melalui SMS.
Namun, modus ini juga dapat menghampirimu melalui cara yang lebih modern, seperti giveaway di media sosial.
Jadi, tidak ada salahnya untuk mengingat tips yang satu ini dan berhati-hati pada mekanisme undian hadiah di mana pun.
6. Pembaruan dokumen secara online
Modus penipuan lain biasanya ditemukan pada penipuan yang menawarkan kemudahan proses pembaruan dokumen secara online, salah satunya adalah paspor sebagaimana dilansir dari Ni Direct.
Penipu akan mengarahkanmu pada situs yang sangat mirip dengan situs resmi pemerintah.
Namun, kamu perlu perhatikan domain bahkan karakter hurufnya satu persatu. Misalnya saja penggunaan huruf I besar untuk menyamarkan huruf L kecil.
Detail seperti ini harus benar-benar kamu perhatikan karena mereka bisa dengan mudah menjeratmu. Di situs penipuan tersebut, pasti kamu akan diminta untuk memasukkan informasi pribadi.
Selain itu, modus penipuannya juga dapat ditemukan pada biaya jasa pembaruan. Padahal, untuk melakukan pembaruan ini, biasanya lembaga pemerintahan memungut biaya yang cukup murah atau bahkan gratis.
7. Mendesakmu untuk membeli sesuatu
Tanda-tanda penipuan online selanjutnya adalah ketika mereka mendesakmu untuk melakukan pembayaran sesegera mungkin.
Penjual yang berniat ingin menipu pasti akan berusaha keras menekan pembeli agar cepat membeli barang, bahkan tak jarang juga mereka akhirnya mengeluarkan kata-kata yang memaksa.
Pendekatan jual beli yang seperti ini tentu saja tidak normal, karena pada umumnya penjual dan pembeli pasti saling membutuhkan.
Apabila pembeli memang tidak berminat atau masih perlu waktu untuk berpikir, penjual sepatutnya membiarkan mereka tanpa harus memaksa untuk membeli.
8. Mengaku-ngaku keluarga dekat
Tanda yang terakhir adalah biasanya penipu mengaku-ngaku sebagai keluarga dekat, teman orang tua, atau seseorang yang masih ada ikatan erat denganmu.
Modus yang satu ini paling sering ditemui pada jenis penipuan melalui chat atau telepon WhatsApp.
Setelah itu, mereka pasti akan berusaha memancing empati atau belas kasihanmu.
Berbuat baik memanglah penting, namun sebaiknya kamu konfirmasi identitas mereka terlebih dahulu.
Demikian 8 tanda penipuan online yang harus kamu waspadai. Intinya, jangan mudah tergiur, terlalu percaya dengan seseorang, dan mengambil keputusan terlalu cepat.
Sumber : 8 Tanda-Tanda Penipuan Online yang Harus Kamu Waspadai