Inilah 15+ Marketing Trends Paling Hits di Tahun 2022!

Inilah 15+ Marketing Trends Paling Hits di Tahun 2022!
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Apakah Anda sedang membuat rencana pemasaran untuk bisnis Anda tahun ini? Atau Anda hanya ingin mengetahui perkembangan trend marketing? Apapun alasannya, mengetahui marketing trends di tahun 2022 adalah hal yang penting.

Alasannya simpel. Marketing adalah topik yang selalu berkembang. Dari tahun ke tahun, ada saja tren yang patut untuk disimak. Dan bisa jadi salah satu trennya berpengaruh terhadap industri atau bisnis yang Anda lakoni.

Contohnya, penelitian menunjukkan bahwa sejak tahun kemarin, 41% bisnis sudah memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) di dalam proses bisnisnya.

BACA JUGA: 8 Tren Digital Marketing 2022 Yang Patut Pemilik Brand Ketahui

Selain itu, masih banyak lagi marketing trends di tahun 2022 yang perlu Anda ketahui. Berikut adalah sebagian yang akan kami bahas artikel ini:

  • Chatbots
  • Artificial Intelligence
  • Voice search
  • Micro-interactions
  • Social media stories
  • Augmented reality
  • Omnichannel marketing
  • Blockchain marketing
  • Big data
  • Internet of Things

1. Chatbot

Chatbot adalah program berbasis artificial intelligence (AI) yang berfungsi untuk melayani live chat dengan konsumen. Program ini diatur sedemikian rupa agar mampu menjawab pertanyaan selayaknya manusia normal.

Teknologi chatbot memiliki potensi perkembangan yang besar. Dari tahun ke tahun, riset memprediksi bahwa interaksi bisnis dengan dengan konsumen akan dilakukan tanpa melibatkan manusia. Dengan kata lain, ini akan mengubah cara bisnis menyediakan customer service.

Hal ini wajar, mengingat teknologi ini menguntungkan bagi kedua sisi: bisnis dan konsumen. Di satu sisi, bisnis tidak perlu merekrut tenaga customer service dalam jumlah yang besar untuk bisa menyediakan fitur live chat.

Di sisi lain, konsumen bisa menghubungi bisnis kapanpun mereka mau, 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu. Mereka bisa mendapat jawaban yang tepat sasaran tanpa harus harap-harap cemas dengan keramahan customer servicenya.

Ada banyak bisnis yang sudah menggunakan teknologi ini. Contohnya adalah Telkomsel, BRI, dan XL. Berikut adalah contoh penggunaan chatbot di website XL:

2. Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) adalah program kecerdasan buatan yang bisa memprediksi pola sifat dan aktivitas konsumen. Di tahun 2020 saja, AI digunakan oleh mayoritas produk dan layanan software di pasaran. 

Chatbot adalah salah satu contoh teknologi yang mengandalkan AI. Contoh Teknologi lain yang mengandalkan AI adalah speech recognition dan automatic content generation.

Salah satu fitur speech recognition yang populer adalah Google Voice Search. Kami akan membahas lebih lanjut tentang voice search di topik selanjutnya.

Sedangkan contoh automatic content generation adalah fitur AI Writer yang digunakan oleh Zyro Website Builder. Fitur ini bisa membuat konten secara otomatis berdasarkan kriteria yang Anda pilih.

3. Video Marketing

Ya, sesuai dengan namanya, video marketing adalah praktik pemasaran dengan memanfaatkan video.

Video marketing termasuk ke dalam marketing trends di tahun 2022. Karena, konsumsi video di perangkat mobile terus meningkat sekitar 100% tiap tahunnya. Bahkan, di tahun 2020, 85% bisnis menggunakan video sebagai alat pemasaran.

Pada umumnya, ketika membahas tentang video marketing, platform yang dibicarakan pasti YouTube. Padahal, Anda bisa juga melakukan video marketing di platform lain, seperti Facebook dan Instagram. Anda juga bahkan bisa melakukannya di TikTok!

4. Visual Search

Visual search adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian berbasis gambar. Walaupun saat ini pencarian masih umum dilakukan lewat keyword atau tulisan, potensi visual search tidak bisa dianggap enteng.

Penelitian menunjukkan bahwa 62% millennial lebih tertarik pada teknologi visual search dibandingkan teknologi lain. Selain itu, ada prediksi bahwa teknologi voice search dan visual search dapat meningkatkan keuntungan online sebesar 30%.

Anda dapat melihat berbagai brand besar mulai menggunakan teknologi ini. Contohnya seperti Google dan Pinterest.

Pinterest menawarkan fitur Pinterest Lens. Fitur ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi produk atau melakukan pencarian melalui gambar atau kamera.

5. Voice Search

Jika visual search melakukan pencarian dengan gambar, voice search melakukan pencarian dengan suara. Ya, cukup dengan berbicara, Anda sudah bisa menemukan apa yang Anda cari. Bahkan Anda juga bisa memberikan perintah melalui fitur voice search.

Apakah Anda perlu mempertimbangkan voice search ke dalam rencana pemasaran Anda? Sepertinya iya. Karena pada tahun 2020 saja, 50% pencarian dilakukan melalui voice search. 

Lalu bagaimana agar website Anda bisa dioptimasi untuk voice search? Nah, voice search sangat mengandalkan kata-kata semantik saat menampilkan hasil pencarian. Oleh karena itu, Anda bisa mulai dengan mempelajari tentang latent semantic indexing (LSI) keyword,

6. User Generated Content (UGC)

User Generated Content (UGC) adalah konten yang diciptakan sendiri oleh konsumen atau follower brand Anda. Loh, kok bisa mereka mau membuat konten untuk brand Anda?

Jawabannya sederhana. Ini karena Anda menawarkan hadiah kepada mereka. Biasanya, konten-konten sejenis ini dibuat dalam rangka memenuhi tantangan (challenge) yang diberikan oleh brand. 

Hadiah yang ditawarkan bisa berupa produk, kupon, potongan harga, dan sejenisnya.

UGC adalah salah satu strategi yang patut diperhatikan. 90% pembeli mengatakan bahwa UGC mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Hal ini karena UGC dapat meningkatkan interaksi dengan para pembeli.

Berikut adalah salah satu contoh praktik UGC yang dilakukan oleh Fanta. Mereka menawarkan hadiah khusus untuk followernya yang membuat video atau boomerang bertemakan Fantamoji Challenge:

7. Social Media Stories

Saat ini, banyak sekali sosial media yang memiliki fitur stories. Mulai dari Snapchat, Instagram, hingga Facebook. Kepopuleran fitur ini tentu mengartikan bahwa stories adalah fitur yang dianggap sangat potensial.

Buktinya, banyak sekali manfaat yang bisa dinikmati dari stories. Contohnya seperti menggunakan hashtag dan location tag, melakukan survei via polling, membuat kuis, dan mengarahkan pengunjung ke website.

Stories adalah salah satu alat pemasaran yang perlu Anda manfaatkan di tahun 2022. Tidak hanya dilirik oleh banyak platform ─bahkan sekarang Youtube pun  memiliki fitur stories─, banyak juga brand yang menggunakannya sebagai alat pemasaran.

Contohnya, berikut adalah promosi menu yang diposting oleh akun Instagram KFC melalui stories:

8. Augmented Reality (AR)

Apakah Anda pernah bermain Pokemon Go? Jika iya, berarti Anda pernah merasakan teknologi augmented reality.

Jadi, ini adalah teknologi yang mampu menyatukan realita dengan dunia digital. Anda bisa bayangkan segala potensi teknologi ini, khususnya dalam hal peningkatan customer experience. 

Ada prediksi bahwa pada tahun 2022, 70% perusahaan akan bereksperimen dengan teknologi ini. Hal ini wajar, karena implementasi teknologi ini dapat mengubah cara konsumen berinteraksi dengan bisnis.

Teknologi ini juga mulai digunakan oleh brand-brand besar. Contohnya, Toyota meluncurkan aplikasi berbasis AR untuk memperkenalkan salah satu model mobilnya. Sehingga, konsumen bisa berinteraksi langsung dengan aplikasi untuk mengetahui berbagai fitur mobilnya.

Salah satu bisnis di Indonesia yang sudah mengadopsi teknologi ini adalah KCMTKU, sebuah perusahaan kacamata. Mereka menyediakan fitur Virtual Try-on yang memungkinkan pengunjungnya untuk “mencoba” berbagai model kacamata via kamera. 

9. Omnichannel Marketing

Omnichannel marketing adalah praktik pemasaran yang mengandalkan banyak platform sekaligus. Mulai dari website, akun media sosial, email, hingga toko fisik. Semua platform tersebut diselaraskan agar menyampaikan pesan yang sama dan citra yang konsisten.

Metode ini dapat membuat brand Anda menjadi lebih dekat dengan konsumen. Karena konsumen akan menemukan brand Anda di platform manapun mereka berada.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa tingkat engagement dan jumlah pembelian melalui omnichannel marketing jauh lebih tinggi dibandingkan pemasaran dengan satu channel. Bahkan variabel jumlah pembelian mencatatkan angka 250% lebih tinggi!

Salah satu contoh penerapan omnichannel marketing yang terkenal di Indonesia adalah program Mitra Bukalapak. Karena program ini menyatukan warung-warung tradisional dengan fitur dan layanan Bukalapak. Menjadikannya program offline-to-online yang efektif.

10. Interactive Content

Apakah bisnis Anda masih mengandalkan content marketing? Jika iya, Anda perlu tahu tentang Interactive Content.

Apabila content tradisional seperti blog post hanya fokus pada penyajian tulisan dan gambar, interactive content bertujuan untuk menyajikan fitur-fitur yang juga mengundang interaksi dari para pembaca.

Fitur-fitur tersebut bisa berupa: 

  • Infografis interaktif
  • Survey
  • Polling
  • Email interaktif

Jenis konten ini perlu Anda pertimbangkan. Karena ada survey yang membuktikan bahwa 91% konsumen lebih tertarik dengan interactive content daripada konten tradisional.

Jika Anda ingin tahu contoh interactive content yang bagus, Anda bisa cek Visual Interaktif Kompas (VIK). Ini adalah salah satu segmen di website Kompas yang menyajikan berbagai informasi menarik dengan infografis interaktif.

11. Geofencing Technology

Pernahkah Anda berada di suatu wilayah, lalu mendapat notifikasi dari bisnis di wilayah tersebut? Atau mungkin Anda pernah tiba di suatu kota, lalu Anda mendapat info dari layanan ojek online bahwa Anda baru saja mendapat promo spesial khusus di kota tersebut?

Nah, jenis pemasaran seperti ini memanfaatkan teknologi geofencing. Jadi, teknologi ini memungkinkan bisnis untuk menargetkan calon konsumen yang berada di wilayah tertentu.

Hingga saat ini, teknologi ini masih menunjukkan tren positif. Bahkan, pada tahun 2023, nilai pasar geofencing diprediksi akan mengalami lonjakan hingga 2.4 Miliar US Dollar. 

Intinya, teknologi ini dapat mempermudah calon konsumen untuk menemukan bisnis Anda. Tapi jika bisnis Anda belum berencana untuk menggunakan teknologi ini dalam waktu dekat, Anda bisa coba mempraktikkan Local SEO terlebih dahulu untuk meraih konsumen terdekat.

12. Big Data

Mungkin Anda sudah sangat sering mendengar tentang big data. Tapi apa sih sebenarnya big data itu? 

Singkatnya, big data adalah sekumpulan data yang volumenya sangat besar, dan volumenya akan berkembang secara terus menerus. Manfaatnya bergantung pada seberapa baik data yang ada diubah menjadi informasi yang bermanfaat bagi bisnis.

Ada sebuah survei yang menunjukkan bahwa proses analisis kampanye marketing masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan 47% kampanye membutuhkan waktu lebih dari satu minggu untuk mendapat hasil analisisnya.

Sebagai solusinya, 78% organisasi telah memiliki atau mengembangkan customer data platform untuk kepentingan analisis. Sehingga, proses analisis data bisa semakin cepat dan optimal. Khususnya saat melakukan kampanye marketing.

Nah, hasil analisis data bisa dimanfaatkan untuk memahami konsumen lebih dalam. Contohnya, Anda dapat menemukan tipikal produk yang mereka sukai, sehingga Anda tahu produk apa yang bisa Anda rekomendasikan ke mereka di kemudian hari.

Walaupun demikian, Anda harus tetap memperhatikan aturan-aturan terkait penggunaan data pengguna. Ini untuk menghindari pelanggaran privasi. Oleh karena itu, Anda perlu mencari tahu tentang General Data Protection Regulation (GDPR) untuk memahami penerapannya.

13. Internet of Things

Internet of Things (IoT) adalah istilah yang kerap digunakan untuk menjelaskan konsep terhubungnya berbagai perangkat dengan internet. Contohnya seperti smart watch dan smartphone. Bahkan Xiaomi memiliki produk smart home kit yang bisa terhubung lewat aplikasi.

Lantas apa hubungan antara IoT dengan pemasaran? Nah, menurut statistik, pengeluaran untuk IoT akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hingga pada tahun 2023 mencapai angka 1.1 triliun US Dollar. 

Salah satu penyebab utama tren positif IoT adalah perkembangan teknologi 5G. Teknologi ini didesain untuk menghubungkan berbagai perangkat dengan koneksi yang lebih cepat dan lebih bisa diandalkan.

Dengan perkembangan IoT, praktik pemasaran digital pun bisa bergeser. Dari yang awalnya hanya terbatas di HP atau laptop saja, sekarang bisa pindah ke perangkat lain. 

Bukan tidak mungkin nanti akan semakin banyak iklan atau layanan di perangkat-perangkat yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

14. Social Commerce

Social commerce adalah gabungan dari sosial media dan e-commerce. Sehingga, Anda bisa merasakan manfaat keduanya melalui fitur ini.

Dengan kata lain, Anda bisa melakukan penjualan melalui akun sosial media. Mungkin Anda pernah melihat contohnya di akun-akun Instagram yang menjual produk lewat postingan atau di Facebook Marketplace.

Jumlah pengguna di setiap platform sosial media menunjukkan tren pertumbuhan dari tahun ke tahun. Inilah mengapa social commerce menjadi salah satu marketing trends yang patut untuk diperhitungkan di tahun 2022.

BACA JUGA: Pakai Teknologi Terkini, Ini 10 Tren Digital Marketing Tahun 2022

15. Content Marketing

Apakah content marketing masih termasuk marketing trends di tahun 2022? Tentu saja!

Buktinya, saat ini lebih dari tiga per empat pengguna internet mengatakan bahwa mereka masih sering membaca blog. Selain itu, 70% bisnis masih menggunakan secara aktif menggunakan konten marketing sebagai salah satu strategi pemasaran.

Itu baru dari blogging. Belum dari jenis content marketing lainnya, seperti email marketing, video marketing, dan podcasting.

16. Push Notifications

Pernahkah Anda mendapat notifikasi seperti ini di browser Anda?

Ini adalah browser push notification, yaitu fitur yang berfungsi untuk memberi notifikasi kepada pengguna browser untuk melakukan sesuatu.

Walau terlihat sepele, tapi jangan remehkan notifikasi seperti ini. Karena, jumlah pengguna yang mendaftar via browser push notification dua kali lipat lebih banyak dibandingkan yang mendaftar via email newsletter.

Selain itu, metode ini juga semakin populer di kalangan pelaku bisnis online. 85% e-commerce telah menggunakannya. Jika Anda tertarik, mungkin toko online Anda bisa termasuk ke dalamnya juga.

Sumber : https://www.niagahoster.co.id/blog/marketing-trends-2020/