11 Cara Optimasi Konten untuk Featured Snippet di Google

11 Cara Optimasi Konten untuk Featured Snippet di Google
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Mendapatkan posisi nomor 1 dalam pencarian organik di SERP memang bukan hal yang mudah, tapi merupakan hal yang sangat mungkin untuk dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimasi konten di website kita agar dapat muncul di featured snippet Google.

Setelah sebelumnya membahas mengenai featured snippet dalam SEO, yuk kita tilik lebih lanjut tips optimasi konten untuk featured snippet pada artikel kali ini.

BACA JUGA: 7 Tips Melakukan Kampanye Pemasaran SEM (Search Engine Marketing)

1. Modifikasi konten yang telah masuk halaman pertama SERP

Sebelum melakukan modifikasi konten, Anda perlu menentukan skala prioritas. Anda dapat terlebih dahulu mengidentifikasi konten-konten mana saja di website Anda yang telah berhasil masuk di halaman pertama SERP.

Cara lain yang dapat Anda lakukan adalah menemukan kata kunci yang telah berhasil Anda menangkan. Anda dapat menemukan daftar kata kunci tersebut di Google Search Console dan mengunduh laporan traffic yang tersedia di dashboard.

2. Buat konten yang ramah untuk pencarian suara

Mungkin terdengar sepele, tetapi pencarian suara telah menjadi bagian esensial yang perlu diperhatikan dalam pembuatan konten. Hal tersebut dikarenakan semakin seringnya orang-orang mengakses pencarian suara melalui Siri, Google Assistant, Cortana, hingga Alexa.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui mesin pencari suara ini akan mendapatkan jawaban singkat yang dipilih dari featured snippet.

3. Identifikasi konten kompetitor yang menjadi featured snippet

Analisa performa kompetitor lagi-lagi menjadi hal yang penting dalam optimasi konten untuk featured snippet. Jangan buru-buru panik ketika menemukan konten yang dibuat oleh kompetitor Anda ditampilkan sebagai featured snippet. Justru ini menjadi kesempatan bagus untuk Anda belajar.

Anda dapat mengecek konten kompetitor yang terpilih menjadi featured snippet kemudian pelajari cara penyajian kontennya; mulai dari cara penulisan artikel hingga cara penyajian datanya. Perhatikan juga apakah kompetitor menggunakan konten-konten visual yang relevan dan mendukung konteks kontennya.

4. Manfaatkan fitur “People Also Ask” di Google

Anda pasti sudah tidak asing dengan fitur “People Also Ask” di Google. Fitur ini berisi daftar pertanyaan lanjutan yang berkaitan dengan pencarian utama. Pada gambar di bawah ini misalnya, pertanyaan utama adalah “kapan waktu terbaik untuk posting di LinkedIn?”.

Google kemudian menampilkan daftar pertanyaan yang lebih mendetail pada kolom “People Also Ask”. Dengan mengeksplorasi isi kolom ini, Anda dapat menemukan pertanyaan-pertanyaan lain yang dapat Anda jawab dalam konten Anda.

Sehingga, konten yang Anda buat berpotensi ditampilkan sebagai featured snippet juga.

5. Tulis artikel dalam format piramida terbalik

Format piramida terbalik atau inverted pyramid adalah kaidah jurnalistik dalam penulisan konten yang membantu kita dalam menstruktur konten. Dalam format ini, kita dilatih untuk menyajikan esensi artikel dalam format 5W + 1H di bagian pembuka (lead).

Format tersebut akan memudahkan pembaca memahami tujuan artikel secara keseluruhan. Kemudian, pada bagian tubuh artikel (body), kita akan menyajikan informasi-informasi utama secara lebih rinci dengan menyertakan hal-hal seperti contoh, bukti, hasil penelitian, dsb. Terakhir, artikel ditutup dengan informasi-informasi pendukung lainnya.

6. Gunakan kata-kata yang berpotensi menghasilkan snippet

Menariknya, sebuah riset oleh STAT menemukan bahwa terdapat kata-kata yang dapat memancing Google untuk menjadikan konten Anda sebagai featured snippet. Anda dapat mengakses riset di atas untuk melihat lebih lanjut daftar kata-kata tersebut, serta cara penggunaannya.

7. Gunakan struktur penulisan (formatting)

Apakah Anda masih asal membuat artikel tanpa memperhatikan formatting-nya? Yuk, mulai rapikan tulisan-tulisan di website dengan menggunakan formatting yang rapi. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan formatting konten yang rapi, seperti mengatur header sebagai H1, H2, dan H3, menggunakan bullet list atau tabel, dan menyediakan jawaban-jawaban dengan yang singkat dan jelas.

8. Buat konten untuk topik-topik yang relevan

Apabila salah satu konten Anda telah ditampilkan sebagai featured snippet di SERP, Anda dapat mulai mengeksplorasi topik-topik serupa yang relevan. Google seringkali menyajikan konten-konten dari website yang sama pada featured snippet apabila konten dan website Anda dinilai kredibel dan dapat menjawab suatu topik dengan komprehensif.

9. Gunakan evergreen content

Dalam dunia jurnalistik dan pembuatan konten, ada yang disebut sebagai evergreen contentEvergreen content adalah konten-konten yang dirancang sedemikian rupa agar SEO-friendly dan diperbarui secara berkala dan isinya tetap relevan ketika diakses oleh pengunjung kapan pun.

Beberapa format evergreen content yang populer adalah listicle (artikel berisi daftar-daftar tertentu), tips dan trik, tutorial, dan ulasan produk. Karena isi kontennya yang selalu relevan, konten-konten yang evergreen ini berpotensi mendapatkan traffic lebih tinggi dan dijadikan sebagai featured snippet oleh Google.

BACA JUGA: 8 Cara Termudah Mempercepat Loading Website

10. Ikuti aturan jumlah kata optimal dalam menulis

Penelitian oleh SEMRush menunjukkan bahwa sebagian besar snippet merupakan paragraf singkat yang terdiri atas 40 hingga 50 kata. Oleh karena itu, pastikan Anda dapat menjawab suatu pertanyaan atau menjelaskan suatu hal dalam paragraf yang singkat dan jelas.

11. Tambahkan laman tanya jawab pada website Anda

Laman tanya jawab juga dapat membantu konten Anda ditampilkan sebagai featured snippet. Pada laman ini, Anda dapat mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan umum mengenai produk atau layanan Anda, sekaligus menampilkan jawaban-jawaban yang singkat dan jelas. 

Sumber: https://marketingonline.id/optimize-featured-snippet/