7 Cara Branding Produk: Strategi Jitu Memenangkan Hati Pelanggan

7 Cara Branding Produk: Strategi Jitu Memenangkan Hati Pelanggan
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Apa pentingnya mempelajari cara branding produk?

Begini. Percaya atau tidak, ada beberapa pebisnis yang merasa kurang nyaman ketika berada di bawah spotlights. Mereka enggan menjadi pusat perhatian. Mereka tidak tertarik membangun personal branding. Meskipun untuk kepentingan bisnisnya masing – masing. Alternatifnya, mereka memilih melakukan branding pada produknya. Hasilnya sangat memuaskan.

Bahkan tidak jarang, para pelanggan akan mencari tahu sendiri sosok di balik produk yang mereka gunakan. Pada akhirnya, mereka (pebisnis) menjadi terkenal karena karena produknya. Bukan sebaliknya. Jika Anda tertarik dengan strategi di atas, Anda bisa menerapkan beberapa cara branding produk di artikel berikut ini.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa, branding merupakan aktivitas untuk memperkenalkan suatu brand kepada target marketnya. Sebelum Anda buru – buru melakukan branding produk, Anda harus terlebih dahulu menentukan 2 hal penting berikut ini:

1 – Audience Persona

Audience persona adalah ciri – ciri dan karakter pelanggan ideal Anda. Jadi Anda harus mengetahui beberapa hal penting seperti:

  • Kebutuhan mereka.
  • Tempat mereka sering berkumpul.
  • Gaya bahasa yang sering mereka gunakan.
  • Dan informasi penting lainnya terkait mereka.

Semua informasi di atas akan sangat memudahkan Anda untuk mengetahui siapa target market Anda, sehingga bisa berinteraksi dengan mereka.

Baca Juga: Empat Strategi Bisnis Jadi Marketing Tren 2022

2 – Brand Image Produk

Brand image ini mencakup nama, logo (simple, elegan, dan mudah diingat), tagline, slogan, font, dan warna. Jika Anda ingin melakukan branding produk, Anda harus konsisten dengan brand image produk yang sudah Anda tentukan di awal.

N.B:

Tagline tidak sama dengan slogan. Tagline melekat pada bisnisnya. Sedangkan slogan melekat pada produknya.

Contoh:

  • Think different (tagline).
  • 1000 songs in your pocket (slogan).

Setelah Anda berhasil menentukan 2 hal penting di atas, inilah 7 cara branding produk yang bisa Anda terapkan untuk memenangkan hati pelanggan.

7 Cara Branding Produk Yang Efektif

1 – Menggunakan Influencer

Cara branding produk yang pertama adalah dengan menggunakan influencer. Menurut sproutsocial, influencer adalah orang yang berada di dalam niche yang sama dengan bisnis Anda, dan menguasai target market Anda. Maksud menguasai di sini adalah, influencer tersebut memiliki follower maupun subscriber, yang ciri – cirinya sesuai dengan target market Anda. Sehingga kalau Anda menggunakan jasa mereka untuk melakukan branding terhadap produk Anda, hasilnya akan sangat efektif.

Berdasarkan mediakix, influencer terbagi ke dalam beberapa tingkat. Yakni:

  • Mega Influencer: Memiliki follower instagram lebih dari 1 JUTA.
  • Macro Influencer: Memiliki follower instagram 500K – 1 JUTA.
  • Mid – Tier Influencer: Memiliki follower instagram 50K – 500K.
  • Micro Influencer: Memiliki follower instagram 10K – 50K.
  • Nano Influencer: Memiliki follower instagram 1K – 10K.

Biasanya, influencer dengan jumlah follower yang banyak dan loyal memiliki rate card relatif lebih tinggi. Anda bisa mencari influencer berdasarkan kebutuhan bisnis Anda, melalui platform khusus seperti sociabuzz dan intellifluence.

2 – Menjadi Sponsor Acara

Cara branding berikutnya adalah dengan menjadi sponsor di acara atau event tertentu.

Contoh:

Anda memiliki produk berupa katering sehat dan siap antar, dengan target market pegawai kantoran di wilayah DKI Jakarta.

Suatu saat, ada EO di DKI Jakarta yang ingin membuat workshop khusus untuk pegawai kantoran.

Anda bisa menghubungi EO tersebut. Kemudian menawarkan produk Anda sebagai salah satu sponsor workshop.

Dengan demikian, branding yang Anda lakukan akan lebih tepat sasaran.

Anda bisa mendapatkan informasi tentang hal tersebut (acara atau event) melalui media sosial seperti instagram atau twitter.

 

3 – Co Branding

Menurut Mas Yuswohady, sederhananya, co branding adalah kerja sama antara 2 brand untuk menghasilkan sesuatu yang lebih besar, ketimbang dilakukan sendirian.

Contoh:

TV X dan Kacang Y berkolaborasi ketika event Piala Dunia sedang berlangsung. Karena keduanya memiliki target market yang sama (pecinta sepakbola).

Alasannya:

Mayoritas pecinta sepakbola yang sedang menonton pertandingan, biasanya membutuhkan kacang sebagai cemilan.

Di event sebesar Piala Dunia, kolaborasi seperti di atas tentunya berpotensi meningkatkan penjualan TV X dan Kacang Y.

Jika ingin melakukan cara ini, Anda sebaiknya mulai mengumpulkan informasi tentang brand – brand yang bisa diajak berkolaborasi.

4 – Menyelenggarakan Acara

Jauh sebelum era digital booming seperti sekarang, banyak pebisnis yang berhasil meningkatkan brand awareness produknya dengan menggunakan strategi ini.

Mereka menyelenggarakan acara atau event tertentu, sambil memperkenalkan produknya kepada para peserta.

Kelebihan: Anda bisa mengoptimalkan keberadaan produk Anda di acara tersebut.

Kekurangan: Anda membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk menyelenggarakan acara tersebut.

Kalau Anda sudah memiliki budget khusus, Anda bisa melakukan cara branding produk seperti di atas. Tapi jika belum, sebaiknya dipertimbangkan baik – baik.

5 – Menggunakan Iklan Berbayar

Salah satu kelebihan menggunakan iklan berbayar adalah, iklan Anda bisa langsung muncul di hari yang sama setelah Anda melakukan pengaturan.

Sedangkan kekurangannya adalah, Anda harus menyiapkan budget khusus untuk beriklan.

Nah, kalau Anda menggunakan iklan berbayar untuk melakukan branding produk, maka pastikan jika Anda memiliki budget yang cukup. Karena branding merupakan aktivitas yang dilakukan untuk waktu yang cukup lama Beberapa contoh iklan berbayar yang cukup efektif adalah google ads, facebook ads, dan instagram ads.

6 – Mengoptimalkan Media Sosial

Banyak pebisnis yang berhasil mengoptimalkan media sosial untuk meningkatkan brand awareness produknya. Anda juga bisa menduplikasi cara ini. Tapi yang harus diperhatikan, Anda harus mempertimbangkan SDM yang akan mengelola media sosial tersebut. Kalau jumlah SDM yang Anda miliki terbatas, sebaiknya pilih 1 media sosial utama dan fokus mengelolanya.

Baca Juga: 7 Strategi Branding untuk Bisnis Kecil agar Punya Banyak Konsumen

Tips memilih media sosial utama:

  • Kalau target market Anda adalah pebisnis dan profesional, gunakan linkedin.
  • Kalau mayoritas content Anda berupa video, gunakan youtube.
  • Kalau mayoritas content Anda berupa gambar dan visual, gunakan instagram.
  • Kalau Anda ingin menerbitkan content yang relatif pendek namun real time, gunakan twitter.
  • Kalau Anda ingin membuat content yang berpotensi viral, gunakan facebook.

7 – Menerapkan Strategi SEO

Cara branding produk yang terakhir adalah dengan menggunakan SEO atau Search Engine Optimization. SEO adalah strategi pemasaran online jangka panjang, yang bisa menampilkan website Anda di halaman 1 mesin pencari secara organik, tanpa harus menggunakan iklan berbayar.

Langkah – langkahnya:

Pertama, Anda harus terlebih dahulu memiliki website profesional. Kemudian menampilkan informasi lengkap tentang produk Anda di website tersebut. Kedua, Anda harus menerapkan strategi SEO di website tersebut. Bisa dengan menerapkannya seorang diri. Atau bisa juga dengan menggunakan jasa SEO profesional.Sekedar informasi, proses pengerjaan SEO membutuhkan waktu. Standarnya 12 bulan. Tapi jika diterapkan dengan baik dan benar, strategi SEO bisa membantu website Anda tampil di halaman 1 mesin pencari seperti google. Semakin sering website Anda tampil di halaman 1 google, akan semakin banyak juga orang yang mengetahui keberadaan produk Anda.

Closing Statement

Ada perbedaan mendasar antara cara branding produk dengan branding personal.

Kalau Anda ingin melakukan branding terhadap suatu produk, Anda harus terlebih dahulu mengetahui siapa audience persona atau pelanggan ideal Anda.

Kemudian barulah Anda bisa menentukan brand image berdasarkan audience persona tersebut.

Sedangkan jika ingin membangun personal branding, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa Unique Selling Proposition (USP) yang Anda miliki.

Setelah itu barulah Anda bisa menemukan siapa orang – orang yang bisa Anda bantu dengan USP tersebut.

Ringkasnya:

Anda bisa membentuk dan mengubah karakter produk Anda berdasarkan kebutuhan target market. Tapi akan sangat sulit untuk mengubah karakter diri Anda sendiri.

Sumber : https://www.folderseo.com