CV Video Editor: Struktur, Tips Menyusun, dan Template Gratis

CV Video Editor: Struktur, Tips Menyusun, dan Template Gratis
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Langkah awal dalam memulai karier adalah menyusun berkas-berkas yang diperlukan. Jika ingin memulai karier sebagai video editor, kamu tentu harus tahu struktur CV video editor yang benar.

Pasalnya, video editor adalah posisi yang cukup populer di era teknologi dan informasi karena kebanyakan orang mengonsumsi konten digital seperti video setiap harinya.

Nah, karena hal demikian, jasa untuk memotong, menyatukan, dan memadukan bagian-bagian video menjadi satu karya yang baik sangat dibutuhkan.

Jika kamu memiliki ketertarikan untuk berkarier di bidang ini, yuk, simak cara membuat CV video editor yang benar dan apik di bawah ini!

Struktur CV Video Editor
1. Informasi diri dan kontak
Informasi diri dan kontak adalah bagian header dari sebuah CV yang bertujuan untuk memperkenalkan diri kepada rekruter.

Selain itu, informasi di sini akan membantu rekruter untuk menghubungimu jika kamu lolos ke tahap rekrutmen selanjutnya.

Oleh karena itu, ada beberapa informasi yang wajib  kamu sertakan pada bagian ini, seperti:

nama lengkap
posisi saat ini
alamat email
nomor telepon
kota domisili
2. Deskripsi diri
Menurut Novoresume, deskripsi diri atau dalam Bahasa Inggris CV disebut summary adalah isi CV yang pertama kali dilihat oleh rekruter.

Oleh karena itu, deskripsi diri adalah tempat di mana kamu ‘menjual’ dirimu agar rekruter tertarik untuk lanjut membaca CV-mu.

Secara umum, deskripsi ini berisi ringkasan tentang perjalanan kariermu, bidang yang diminati, dan skill yang kamu miliki.

Nah, karena berbentuk ringkasan, deksripsi diri hanya berkisar pada 3-5 kalimat saja dan ditulis dalam bentuk paragraf.

 

3. Pengalaman kerja
Setelah membaca deskripsi diri, rekruter akan lanjut pada bagian pengalaman kerja.

Pada bagian inilah rekruter akan mempertimbangkan apakah kamu memiliki kualifikasi dan kriteria yang sesuai dengan lowongan yang kamu lamar.

Agar mempermudah rekruter, kamu harus mencantum pengalaman kerja secara berurut dari pengalaman yang paling baru ke yang paling lama.

Melansir Career Addict, jangan lupa juga untuk memberikan informasi seputar kemampuan yang dimiliki dan pencapaian yang pernah diraih saat bekerja.

4. Latar belakang pendidikan
Pendidikan juga merupakan bagian yang penting pada CV video editor. Pada bagian ini, kamu menuliskan nama universitas dan jurusan yang kamu ambil.

Kemudian, kamu juga bisa tuliskan sertifikasi yang didapatkan dari pelatihan seperti mengikuti workshop video editing, mini course video editing, atau hal serupa lainnya.

Namun, pastikan bahwa pelatihan tersebut relevan dengan posisi yang kamu lamar, ya.

5. Skill yang dikuasai
Sebagai pelengkap, dalam sebuah CV, kamu juga harus cantumkan juga skill-skill yang kamu kuasai.

Secara penulisan, kamu bisa membagi skill-skill menjadi beberapa bagian, yaitu tools, hard skill, soft skill, dan skill bahasa.

Secara umum, seorang video editor harus memiliki hard skill seperti video editing, mahir menggunakan aplikasi seperti Adobe Premier Pro dan Sony Vegas Pro.

Sementara, untuk soft skill, seorang video editor akan membutuhkan kemampuan seperti komunikasi efektif, manajemen waktu, dan teamwork.

 

Tips Menyusun CV Video Editor
1. Tulis pengalaman yang relevan saja
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pengalaman kerja adalah fokus utama dari rekruter saat membaca sebuah CV.

Nah, untuk meningkatkan kemungkinan diterima, kamu harus bisa menonjolkan pengalaman yang relevan dengan kualifikasi yang dicari rekruter.

Sebagai contoh, kamu melamar pada pekerjaan video editor. Kamu bisa tuliskan pekerjaan sebelumnya seperti video editor intern atau pekerjaan lain yang memiliki proyek mengedit video.

Semakin dekat pengalaman kerja yang kamu miliki, semakin besar kemungkinan kamu dianggap bisa memenuhi kualifikasi yang diperlukan perusahaan.

2. Periksa kembali CV
Typo dan salah menulis informasi adalah jenis-jenis kesalahan yang sering terjadi saat menyusun CV. Jangan sampai hal yang serupa terjadi saat kamu menyusun CV video editor-mu.

Hal ini tentu tidak akan terlihat baik oleh rekruter. Sebaliknya, ia bisa saja berpikiran bahwa kamu adalah orang yang ceroboh.

Oleh karena itu, sebelum mengirimkan CV, periksa kembali seluruh isinya dari atas hingga bagian bawah dan pastikan tidak ada kesalahan ejaan atau salah informasi.

Selain itu, perhatikan juga grammar jika kamu mengirim CV dalam bahasa Inggris.

Untuk mencegah kesalahan grammar, kamu bisa gunakan aplikasi grammar-checking gratis seperti Grammarly atau minta bantuan teman kamu yang handal berbahasa Inggris untuk memeriksanya.

3. Jangan lebih dari 2 halaman
Menurut The Guardian, setiap bagian pada CV harus ditulis dengan singkat, padat, dan jelas. Terutama pada bagian pengalaman kerja dan deskripsi diri.

Hal ini ditujukan untuk tidak membingungkan rekruter dan juga agar kamu tidak dianggap bertele-tele serta kurang profesional.

Nah, sebaiknya, kamu bisa menyusun CV tidak lebih dari dua halaman. Jika CV-mu saat ini masih melebihi dua halaman, cobalah untuk diringkas kembali bagian atau kata-kata yang tidak terlalu diperlukan.