Gill Capital Adopsi AI Generatif dari Google Cloud

Gill Capital Adopsi AI Generatif dari Google Cloud
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Bayangkan betapa menjengkelkannya ketika barang yang dicari di kolom pencarian suatu situs belanja online tidak ditemukan. Saat itu terjadi, kebanyakan calon pembeli akhirnya akan pergi sehingga ini membuat potensi pembelian akhirnya hilang begitu saja.

Masalah ini juga disadari oleh Gill Capital Group, salah satu grup ritel ternama di Asia yang menaungi berbagai brand global, seperti H&M, ALO, dan On-Running. Mereka tidak hanya berupaya memecahkan masalah, tapi juga melihatnya sebagai peluang untuk mengembangkan produk mereka.

Mereka mencoba mengakhiri masalah itu dengan menanamkan “otak” pencarian Google langsung ke dalam etalase digitalnya. Dilengkapi dengan AI, mesin pencarian aplikasi mereka tidak hanya mencocokkan kata kunci, tetapi juga berupaya memahami keinginan pelanggan.

Inovasi tersebut dirintis oleh Gill Capital Group lewat kemitraan dengan Google Cloud dalam program AI Cloud Takeoff (AI CTO). Ini merupakan program nasional di Singapura, kolaborasi antara Google Cloud dan Digital Industry Singapura (DISG), untuk membangun Pusat AI Unggulan di 300 perusahaan di sana. Program ini akan akan dilaksanakan hingga 12 bulan ke depan disertai dengan dukungan konsultasi, kredit Google Cloud, serta lisensi pelatihan hingga SGD500 ribu per perusahaan.

Lewat gebrakan tersebut, mereka mengupayakan pewujudan cara baru agar konsumen di Asia Tenggara bisa menemukan produknya dengan lebih cepat, relevan, dan personal.

Pencarian yang Mengerti Bahasa Konsumen

Dengan agen pencarian berbasis AI generatif yang ditanam di platform e-commerce H&M Indonesia dan H&M Thailand, sistem pencarian mereka kini tidak lagi kaku dan bergantung pada kata kunci. Agen AI dapat memahami maksud sebenarnya dari pencarian konsumen, bahkan meski bahasa yang digunakan merupakan bahasa lokal atau bahasa sehari-hari.

Misalnya, dahulu ketika ada pelanggan yang mencari “tunik elegan untuk lebaran” di aplikasi H&M, hasil pencariannya akan nihil. Namun, dengan teknologi sekarang, sistem bisa langsung menampilkan opsi tunik yang sesuai dengan konteksnya. Ini berkat fitur Vertex AI Search for Commerce yang ada di sistem pencarian mereka.

“Banyak retailer belum mengejar perkembangan pencarian semantik dan agentic search. Kami ingin membawa pengalaman konsumen ke level berikutnya, menggunakan komponen yang sama dengan Google Search,” jelas Victor Siow, Group Chief Data and Analytics Officer Gill Capital Group.

Vertex AI adalah platform terpadu dari Google Cloud yang dirancang untuk memudahkan para developer, ilmuwan data, dan insinyur machine learning (ML). Platform tersebut dapat digunakan untuk membangun, melatih, dan menyebarkan model AI secara cepat dan efisien.

Bukan Hanya Mesin Pencari

Selain di kotak pencarian, mereka sedang menguji fitur baru, yakni asisten belanja virtual berbasis percakapan. Nantinya, pelanggan dapat berdialog dengan agen AI yang bekerja layaknya staf toko.

Agen tersebut dikembangkan menggunakan Vertex AI Search for Commerce dan bertugas sebagai asisten belanja virtual. Fitur utama mereka yakni memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi sesuai percakapan multi-turn.

Percakapan multi-turn ini memungkinkan agen AI bukan sekadar mencocokkan kata kunci, tapi juga bisa memahami niat pengguna, konteksnya, dan sejarah interaksi mereka sehingga bisa menampikan hasil yang semakin relevan.

Bukan hanya itu, ‘Staf toko AI’ juga dapat membantu pelanggan untuk kebutuhan lainnya, mulai dari memberi rekomendasi baju sesuai kebutuhan personal hingga menjawab pertanyaan praktis, seperti ketersediaan barang di gerai H&M terdekat atau terkait kebijakan toko lainnya.

Di tahap uji coba, fitur tersebut menunjukkan hasil positif. Tercatat keterlibatan pengguna meningkat yang akhirnya mendorong penjualan. Oleh karena itu, peluncuran fitur itu dijadwalkan akan berlangsung pada akhir tahun untuk konsumen H&M Indonesia dan Thailand.

AI sebagai Strategi Jangka Panjang

Penerapan AI dalam sistem mereka bukan hanya proyek teknologi sesaat. Gill Capital mengklaim ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi merek produk yang dikelolanya.

Sebagai strategi jangka panjang, perusahaan retailer tersebut akan mengincar penerapan AI di supply chain (rantai pasok) guna meningkatkan efisiensi distribusi dan ketersediaan produk.

“Dengan grounding model reasoning seperti Gemini 2.5 Flash pada data perusahaan, kami bisa memastikan agen AI memberikan hasil yang relevan sekaligus akurat,” tambah Victor.