10 Website Jual Foto Online & Caranya Sampai Cuan 2023

10 Website Jual Foto Online & Caranya Sampai Cuan 2023
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Anda hobi fotografi? Atau memang sudah berkarier sebagai fotografer profesional? Apa pun itu, jual foto online bisa menjadi salah satu peluang usaha online terbaik untuk Anda.

Salah satu keuntungan utama untuk menjual foto di internet adalah Anda tidak perlu bekerja secara full-time. Anda bisa menyulap hobi fotografi menjadi sumber penghasilan tambahan cukup dengan menjualnya di website stock photography atau marketplace online.

Nah, di artikel ini, kami akan membahas 5 cara menjual foto di internet:

Tentukan niche fotografi.

Pilih platform ecommerce.

Pastikan legalitasnya.

Jangkau audiens.

Perluas sumber penghasilan.

Selain itu, kami juga membahas beberapa tips dan trik jual foto di internet dalam bentuk digital maupun cetak, yang bisa Anda coba untuk mendapatkan uang dari internet dan mengoptimalkan bisnis online Anda.

Berikut tempat jual foto online terbaik rekomendasi kami:

1. Website Sendiri

zyro

Kelebihan: kontrol lengkap, kustomisasi optimal, dan margin laba tinggi.

Kekurangan: investasi awal tinggi dan menghabiskan waktu lebih banyak.

Paling Cocok untuk: semua fotografer.

Salah satu cara menjual foto online yang paling efektif dan mempromosikannya adalah dengan membuat toko online sendiri.

Pilihan ini memberikan beberapa keuntungan, di antaranya Anda bisa sekaligus membangun kredibilitas, mempermudah pengunjung menghubungi Anda, dan menjual foto online sembari mengontrol semua karya Anda serta harganya. Plus, Anda bisa terus mendapat penghasilan dari setiap penjualannya.

Dengan memiliki website fotografi, Anda pun bisa mengedit desain website sesuai keinginan dan niche, serta bisa membuat brand dan mengembangkannya.

Saat ini sudah ada banyak platform untuk membuat bisnis fotografi online. Bagi pemula, sebaiknya gunakan aplikasi website builder yang telah dilengkapi fitur drag-and-drop. Tool ini mudah digunakan, intuitif, dan menawarkan berbagai tool buatan AI untuk membuat logo dan memperkuat branding.

Atau, coba gunakan content management system (CMS) seperti WordPress. Selain menjadi CMS terpopuler di dunia, WordPress juga serbaguna dan mudah dipakai. Dengan ribuan tema yang tersedia, Anda bisa mengedit website dengan mudah agar sesuai dengan brand dan niche fotografi Anda.

Dengan WordPress, ada lebih dari 59.000 plugin WordPress yang tersedia. Plugin ini bisa diinstal untuk menambahkan fitur-fitur baru ke toko online Anda. Berikut beberapa plugin yang menjadi rekomendasi kami:

Envira Gallery. Plugin galeri online ini memiliki berbagai template dan antarmuka drag-and-drop yang mudah digunakan, bahkan oleh pemula. Selain itu, plugin ini menawarkan integrasi eCommerce dan media sosial, image proofing, tampilan slideshow, dan watermark.

WooCommerce. Plugin eCommerce populer ini digunakan oleh semua jenis toko online. Setelah menyiapkan WooCommerce di website, tambahkan fitur-fitur seperti keranjang belanja dan metode pembayaran.

WPForms. Formulir kontak merupakan hal yang penting untuk website eCommerce. Dengannya, para pelanggan dan calon klien bisa menghubungi Anda dengan mudah untuk menanyakan produk dan layanan Anda.

BeaverBuilder dan Elementor. Keduanya adalah plugin editor visual untuk menyederhanakan proses pembuatan halaman web Anda.

Dibandingkan dengan platform lain yang kami cantumkan di sini, membuat toko online memerlukan modal dan biaya maintenance yang lebih tinggi. Misalnya, Anda perlu nama domain untuk branding bisnis, protokol keamanan, dan hosting untuk eCommerce.

Pilih apakah Anda mau menggunakan shared hosting, mencari layanan cloud murah, atau sekalian berlangganan VPS murah. Semuanya tergantung pada skala website yang akan dibuat.

Atau, gunakan WordPress hosting apabila Anda menginginkan server dan fitur yang dioptimalkan secara khusus untuk website WordPress Anda.

Kalau lebih memilih solusi all-in-one, Anda bisa menggunakan website builder. Sebagian besar paketnya sudah menyertakan hosting dan nama domain.

Ingat, dengan jual foto online di website sendiri, berarti Anda juga harus siap mempromosikan website Anda sendiri. Di sinilah Anda perlu menerapkan rencana pemasaran, seperti blogging, untuk mempermudah promosi.

Pastikan Anda juga memahami strategi Search Engine Optimization (SEO) untuk meningkatkan traffic website dan ranking website di mesin pencari.

Perlu domain murah untuk mulai buat website fotografi? Cek ketersediaannya yuk!

Promo Domain Murah

2. Shutterstock

shutterstock

Kelebihan: peluang usaha beragam dan basis klien luas.

Kekurangan: kontributor perlu persetujuan sebelum bergabung.

Paling Cocok untuk: semua fotografer.

Shutterstock dikenal sebagai website jual foto online dengan jutaan pembeli dan kontributor di seluruh dunia. Platform ini memasarkan stock image, footage video, lagu audio, vektor, dan model 3D bebas royalti. Sekarang, platform ini juga menawarkan layanan pembuatan konten end-to-end.

Sebagai kontributor Shutterstock, Anda akan mendapatkan keuntungan setiap kali pelanggan membeli lisensi produk digital Anda. Biaya royalti berkisar antara 15%–40%, tergantung pada tingkat penghasilan Anda.

Misalnya, kontributor gambar level 1 menghasilkan 15% kalau menjual hingga 100 lisensi dalam satu tahun kalender. Kontributor gambar level 6 akan menghasilkan 40% royalti kalau menjual lebih dari 25.000 lisensi.

Untuk menjadi kontributor, daftar dan kirimkan beberapa foto terbaik Anda untuk direview. Kalau foto pertama disetujui, akun Anda akan menjadi aktif dan Anda bisa mengirimkan foto sebanyak yang Anda mau.

Shutterstock tidak membeli lisensi eksklusif, yang berarti Anda selaku pemilik hak cipta juga bisa menggunakan dan menjual foto online di platform lainnya. Kemudian, Shutterstock menjalankan platform lain seperti Shutterstock Editorial, Shutterstock Custom, dan Offset by Shutterstock.

Di beberapa platform ini, kontributor bisa membuat variasi portofolio dan mendapatkan lebih banyak penghasilan. Platform ini juga memiliki aplikasi seluler sehingga kontributor bisa mengupload fotonya kapan saja, di mana saja.

3. Getty Images dan iStock

gettyimages

Kelebihan: akses ke kumpulan besar klien saat ini.

Kekurangan: kontributor perlu persetujuan untuk bergabung, dan foto yang dikirimkan harus disetujui sebelum bisa memiliki lisensi.

Paling Cocok untuk: fotografer semi-profesional dan profesional.

Getty Images adalah platform dengan stock library yang sangat besar dan foto-foto berkualitas tinggi, serta populer di kalangan publisher dan brand.

Caranya, Anda harus mendownload aplikasi jual foto online ini lebih dulu, lalu mengisi formulir dan mengirimkan 3 hingga 6 foto sampel untuk direview. Editor akan menyortir foto-foto Anda berdasarkan potensi penjualannya untuk dimasukkan ke Getty Images atau cabang microstock miliknya, iStock.

Sebagai kontributor Getty Images, konten yang Anda kirim menjadi milik eksklusif aplikasi ini, meskipun Anda masih memegang kepemilikan hak cipta. Artinya, Anda tidak bisa lagi memiliki lisensi foto-foto ini dan tidak berhak mengirimkannya ke website stock photo lain atau pihak ketiga.

Sedangkan kalau Anda menjadi kontributor iStock, konten Anda akan masuk ke kategori non-eksklusif. Anda masih bebas menggunakan foto dan menyebarkan lisensinya ke pihak lain. Atau, Anda juga bisa ikut serta menjadi kontributor eksklusif.

Biaya royalti foto berlisensi Getty Images adalah 20%, sedangkan iStock adalah 15% untuk lisensi non-eksklusif dan sekitar 25–45% untuk kontributor eksklusif.

4. Adobe Stock

adobe stock

Kelebihan: akses ke komunitas kreatif yang besar dan biaya royalti kompetitif.

Kekurangan: pembayaran hanya bisa diminta setelah penghasilan lebih dari $25 (sekitar Rp370.000).

Paling Cocok untuk: semua fotografer.

Adobe Stock adalah salah satu website jual foto online populer lainnya.

Untuk menjadi kontributor, Anda cukup membuat ID Adobe, mengakses portal kontributor, dan mengikuti langkah-langkah untuk mengaktifkan akun Anda.

Tapi, perlu diketahui bahwa platform ini memiliki quality control yang ketat dan memproses pengiriman foto berdasarkan sejumlah kriteria sebelum menyetujuinya untuk mendapatkan lisensi. Jadi, pastikan untuk mengirimkan karya terbaik Anda dan mengikuti pedoman kontributornya.

Adobe Stock memliki ketentuan non-eksklusif dan menawarkan biaya royalti flat 33% yang kompetitif. Setidaknya 45 hari setelah penjualan pertama dan penghasilan Anda sudah mencapai batas $25 (sekitar Rp370.000), Anda bisa meminta pembayaran.

Selain sebagai aplikasi jual foto online, Adobe Stock memungkinkan Anda mengupload beberapa foto langsung dari software edit fotonya. Aplikasi ini juga memiliki sistem tag keyword otomatis untuk membantu meningkatkan peluang foto dilihat oleh salah satu komunitas kreatif online terbesar.

5. Alamy

alamy

Kelebihan: biaya royalti yang cukup besar dibandingkan website stock lainnya, dan ada komisi 100% khusus pelajar.

Kekurangan: perlu pemberitahuan 45 hari sebelum membatalkan kontrak.

Paling Cocok untuk: semua fotografer.

Alamy adalah website jual foto online asal Inggris yang juga menerima konten lainnya seperti vektor, video, dan gambar panorama 360°.

Website stock photography ini menawarkan pembayaran yang cukup besar, yaitu sekitar 40%–50% tergantung kontrak dan apakah Anda memiliki lisensi eksklusif atau non-eksklusif. Perusahaan ini membayar biaya royalti bulanan asalkan total saldo penghasilan Anda di atas $50 (sekitar Rp725.000).

Fitur unggulan Alamy adalah penawaran komisi 100% bagi pelajar untuk setiap lisensi gambar langsung yang terjual di platform ini dalam 2 tahun pertama sejak Anda menjadi kontributor.

Alamy juga menawarkan berbagai fitur seperti tool analisis pasar, forum kontributor, dan aplikasi Stockimo untuk mempermudah proses upload dari smartphone.

Namun, semua gambar yang dikirim akan melewati quality check sebelum bisa dijual. Jadi, pastikan Anda mengikuti panduannya, ya.

6. 500px

500px

Kelebihan: royalti kompetitif dan peluang dikenal oleh klien partner distribusi.

Kekurangan: fotografer tidak bisa menetapkan harga sendiri dan perlu membeli paket membership untuk mengakses resource premium.

Paling Cocok untuk: fotografer semi-profesional dan profesional.

500px adalah website tempat jual foto online dengan lebih dari 16 juta anggota yang bekerja sama dengan partner distribusi untuk menjual konten berlisensi. Website ini menjual foto bebas royalti sehingga pembeli cukup membayar sekali untuk menggunakan foto berkali-kali.

Meskipun tidak bisa menetapkan harga sendiri, di 500px Anda bisa menjalin relasi dengan fotografer lainnya, mengadakan workshop, dan menarik audiens dengan Pulse algorithm. Anda juga berkesempatan mendapatkan ranking di galeri editor, jadi, pastikan untuk mengirimkan karya terbaik Anda.

Pengguna kamera DSLR maupun ponsel bisa menggunakan 500px untuk menjual foto online. Tapi ingat, foto harus melewati proses review sebelum diterima untuk mendapatkan lisensi komersial.

Fotografer kontributor akan menerima royalti sebesar 30% untuk foto-foto non-eksklusif, dan 60% untuk lisensi eksklusif. Selain itu, kontributor juga berkesempatan mendapatkan penghasilan tambahan dengan ikut serta di Photo Quest Competitions.

500px menerapkan sistem membership. Dengan akun gratis, Anda bisa mengupload hingga 7 foto per minggu. Upgrade ke paket Awesome seharga $3,99/bulan (sekitar Rp58.000/bulan) atau paket Pro seharga $7,99/bulan (sekitar Rp117.000/bulan) untuk upload tak terbatas, dukungan pelanggan prioritas, dan tool analisis.

7. Etsy

etsy

Kelebihan: akses ke komunitas online besar serta bebas menentukan harga dan lisensi foto.

Kekurangan: platform yang sangat kompetitif dan tidak berfokus pada fotografi.

Paling Cocok untuk: semua fotografer.

Etsy memang lebih dikenal sebagai marketplace eCommerce yang menjual barang handmade. Tapi, platform ini juga sangat cocok untuk menjual berbagai kreasi Anda, bahkan yang bukan item fisik. Lihat contoh di bawah ini yang menunjukkan iklan download digital gambar.

produk etsy

Etsy merupakan platform besar sehingga tidak semua orang menggunakannya untuk membeli gambar. Oleh karena itu, Anda perlu usaha esktra untuk mempromosikan foto-foto Anda di platform ini. Coba baca buku panduan Etsy untuk mendapatkan tips branding, pemasaran, dan penetapan harga.

Pastikan Anda menyesuaikan judul produk, deskripsi, dan tag gambar untuk menjual foto online di Etsy. Selain itu, gunakan Etsy Stats untuk melihat total jumlah kunjungan, penghasilan, dan traffic toko.

Untuk mulai berjualan di Etsy, Anda bisa memasang iklan tiap item dengan biaya $0,20 (sekitar Rp3.000) dan biaya transaksi 5% plus biaya pemrosesan 3% + $0,25 (sekitar Rp3.700) untuk setiap penjualan. Ingat, biaya pemrosesan bisa berbeda menurut negara. Tapi, rata-rata Anda bisa mengambil 90% penghasilan untuk setiap penjualan di platform ini.

8. Snapped4U

snapped4u

Kelebihan: platform niche tertentu.

Kekurangan: ada biaya pendaftaran di awal dan biaya platform lainnya.

Paling Cocok untuk: fotografer event.

Snapped4U adalah website stock photo bagi fotografer event, dan bisa dimanfaatkan sebagai tempat jual foto online. Setelah mendaftar, Anda akan mendapatkan halaman pribadi untuk membuat berbagai galeri dan mengupload foto dari event apa pun yang Anda ikuti.

Plaftorm ini mudah digunakan oleh pembeli maupun fotografer. Calon pembeli tidak perlu login untuk melihat karya Anda. Bahkan, fotografer bisa mengadakan pameran pribadi dengan membagikan URL yang dipersonalisasi.

Sayangnya, memajang foto di Snapped4u tidak gratis. Anda akan dikenai biaya pendaftaran $10 (sekitar Rp146.000), dan website ini akan mengambil biaya komisi sebesar $0,50 (sekitar Rp7.300) untuk foto dengan harga $5 (sekitar Rp73.000) atau kurang bagi akun yang berlokasi di Amerika Serikat.

Untuk foto dengan harga lebih dari $5 akan dikenai biaya 10%, asalkan masih di bawah harga maksimum senilai $20 (sekitar Rp290.000). Platform ini juga membebankan biaya penanganan $0,50 (sekitar Rp7.300) untuk setiap transaksi.

9. FotoMoto

fotomoto

Kelebihan: layanan print-on-demand yang praktis.

Kekurangan: biaya transaksi relatif tinggi dan ada biaya untuk paket subscription.

Paling Cocok untuk: fotografer yang memiliki website dan ingin mulai menjual versi cetak.

FotoMoto adalah layanan subscription eCommerce print-on-demand untuk menjual foto dalam versi cetak. Platform ini sangat cocok bagi fotografer yang sudah memiliki website portofolio dan ingin menambahkan fitur eCommerce untuk menjual versi print karya mereka.

Tergantung pada plaftorm yang Anda gunakan, tambahkan kode platform FotoMoto atau instal pluginnya untuk mengintegrasikan layanan ini dengan website Anda. Setelah mengaktifkan Tombol Beli, FotoMoto akan mulai menangani proses pencetakan, pengemasan, dan pengiriman produk Anda.

Anda harus membeli paket FotoMoto untuk menggunakan layanan ini. Harga paket berkisar antara gratis–$25/bulan (sekitar Rp364.000/bulan). Ingat, paket ini membebankan biaya transaksi sebesar 22% untuk pengguna akun gratis, tetapi berkurang hingga 10% untuk pengguna paket premium.

10. Dreamstime

dreamstime

Kelebihan: royalti kompetitif dan ada banyak program insentif.

Kekurangan: kontributor hanya mendapat pembayaran setelah mengumpulkan penghasilan $100 (sekitar Rp1.450.000).

Paling Cocok untuk: semua fotografer.

Dreamstime adalah website stock photo dengan komunitas yang mencapai 38 juta pengguna.

Kontributor gambar bisa menghasilkan sekitar 20%–49,5% dari penjualan, tergantung level dan lisensi foto mereka. Kontributor eksklusif bisa memperoleh penghasilan tambahan sebesar 60% untuk setiap penjualan, dan ekstra $0,20 (sekitar Rp3.000) untuk setiap kiriman foto yang disetujui.

Setelah akun Anda mencapai batas $100 (sekitar Rp1.450.000), Dreamstime akan memberikan pembayaran Anda.

Dreamstime menawarkan banyak program insentif kepada fotografer. Perluas exposure Anda dengan menulis blog di Dreamstime, bergabung dengan kontes Assignment bulanan, atau mengirimkan gambar editorial agar disertakan ke halaman eksklusifnya.

Dreamstime memiliki batas upload mingguan yang bergantung pada rating persetujuan pengiriman gambar dan memulainya ulang setiap hari Minggu. Misalnya, kontributor yang memiliki persentase persetujuan pengiriman gambar 50–80% bisa mengupload setengah dari jumlah maksimum gambar setiap minggunya.

Cara Menjual Foto di Internet

Nah, setelah menjelaskan 10 tempat jual foto online terbaik, sekarang kami akan membahas caranya. Kalau Anda tertarik untuk mulai mempraktikkan ide bisnis online ini, yuk ikuti 5 cara menjual foto di internet dari kami!

1. Tentukan Niche Fotografi

Foto adalah salah satu produk digital yang paling menguntungkan untuk dijual secara online. Langkah pertama untuk menemukan audiens yang tepat dan menarik calon pelanggan produk ini adalah dengan memilih spesialisasi Anda.

Kalau belum menentukan niche, coba lakukan eksperimen dengan berbagai gaya fotografi. Sebaiknya lakukan riset juga tentang tren fotografi paling populer saat ini, lalu tentukan apa yang paling dicari klien di pasaran.

Lakukan riset keyword untuk menganalisis volume pencarian terkait gaya fotografi. Ini juga bisa menjadi strategi yang bagus untuk menentukan niche yang paling menguntungkan.

Berikut beberapa ide foto untuk dijual online:

Foto Orang. Potret dan candid orang sangat cocok untuk kebutuhan umum seperti website, poster, dan billboard. Jenis foto ini juga sangat populer sebagai stock photo untuk website sekolah, NGO, dan institusi pemerintah.

Bisnis. Gambar bertema kantor lebih cocok untuk landing page website dan selebaran promosi.

Makanan. Genre fotografi still-life ini sangat populer untuk penggunaan komersial oleh berbagai bisnis, mulai dari periklanan hingga penerbitan.

Arsitektur. Foto yang mengabadikan landmark atau gedung ikonik adalah favorit para pemilik blog traveling, website hotel, bahkan sekolah.

Objek. Banyak pemilik bisnis yang mencari foto satu subjek, misalnya buku, kaus, atau item lain, untuk dipasang di halaman produknya.

Alam. Gambar bunga dan pemandangan sangat cocok untuk foto yang dicetak dan menjadi pilihan populer bagi website pariwisata.

2. Pilih Platform eCommerce

Ada banyak sekali cara jual foto di internet yang bisa Anda pilih. Misalnya, Anda bisa membuat website fotografi sendiri, mengandalkan agensi stock photo, atau ikut serta dalam komunitas marketplace.

Secara umum, ada 2 kategori platform eCommerce untuk menjual foto secara online, yaitu di website fotografi stock dan non-stock.

Jual foto online di website stock adalah pilihan yang paling mudah. Website tersebut akan menangani segalanya, mulai dari web hosting dan penjualan, hingga marketing. Pilihan yang populer di antaranya adalah Getty Images dan Depositphotos.

Namun, website stock photo memiliki beberapa batasan. Misalnya, Anda harus mematuhi aturan resolusi gambar, lisensi, tema, dan terkadang peralatan gambar. Selain itu, Anda harus membagi hasil untuk setiap penjualan gambar kepada platform tersebut.

Di website fotografi non-stock, Anda bisa lebih bebas mengontrol gambar dan branding Anda. Pada dasarnya, Anda bisa menjual foto apa pun, menggunakan berbagai format gambar, serta menetapkan harga sendiri, asalkan mengikuti pedoman komunitas platform.

Salah satu kekurangan website ini adalah, biasanya Anda perlu menangani sendiri penjualan dan promosi gambar. Meskipun perlu waktu lebih lama untuk menjual satu gambar, Anda berpeluang menerima lebih banyak keuntungan nantinya.

Untuk pembayaran, sebagian besar website fotografi stock akan memberikan pembayaran satu kali per bulan setelah Anda berhasil mengumpulkan jumlah penghasilan tertentu. Sementara website non-stock akan memberikan pembayaran setiap kali Anda berhasil menjual produk.

3. Pastikan Legalitas Karya Anda

Penting! Hostinger tidak menawarkan saran hukum. Bagian ini hanya mencantumkan faktor-faktor umum yang perlu dipertimbangkan. Anda perlu melakukan riset sendiri dan berkonsultasi dengan lembaga hukum yang tepat.

Semua gambar akan memiliki hak cipta begitu dibuat atau dipublikasikan. Bahkan, foto pribadi di platform media sosial juga tunduk pada hukum hak cipta.

Meskipun jual foto online tidak termasuk transaksi barang fisik, bukan berarti Anda bisa mengabaikan aturan hukum yang berlaku. Untuk menjual foto online dengan aman, Anda perlu memperhatikan legalitas dalam jenis aktivitas eCommerce ini.

Ingat, pada umumnya, Anda masih memiliki hak cipta atas foto Anda saat menjualnya secara online. Namun, hal ini juga berarti Anda menerbitkan lisensi sehingga orang lain bisa menggunakan foto Anda untuk tujuan tertentu.

Dengan kata lain, Anda perlu menentukan bagaimana dan dalam konteks seperti apa pembeli bisa menggunakan gambar Anda. Sebagi contoh, berikut ini lisensi dasar yang mungkin bisa Anda jual:

Penggunaan pribadi. Pembeli memiliki hak untuk menggunakan foto Anda secara non-komersial.

Penggunaan komersial atau kreatif. Pembeli berhak menggunakan foto Anda untuk materi iklan atau pemasaran.

Penggunaan editorial. Pembeli berhak memublikasikan foto Anda di media online maupun offline, seperti majalah, koran, dan blog.

Penggunaan retail. Pembeli berhak menggunakan foto Anda pada produk seperti pakaian, notebook, atau mug.

Hak eksklusif. Pembeli foto Anda adalah satu-satunya pihak yang berhak menggunakannya sesuai kebutuhan. Beberapa website stock photo mungkin membeli hak eksklusif atas foto Anda agar website lain tidak menjualnya.

Hak non-eksklusif. Hak atas foto Anda boleh dijual berkali-kali, yang biasanya berlaku pada website stock photo.

Bebas royalti. Pembeli mendapatkan lisensi gambar bebas royalti satu kali untuk menggunakan foto Anda beberapa kali dan dengan berbagai cara, selama masih dalam konteks yang sesuai.

Hak terkelola. Pembeli membeli lisensi satu kali untuk menggunakan foto Anda khusus untuk tujuan tertentu.

Bagaimana Kalau Anda Tidak Memegang Hak Cipta Penuh?

Perlu diketahui bahwa dalam beberapa situasi, Anda mungkin tidak memegang kepemilikan hak cipta penuh atas foto-foto Anda. Situasi ini mencakup:

Foto Anda menampilkan orang yang bisa dikenali.

Dalam hal ini, “bisa dikenali” berarti wajah dan ciri khas seseorang ditampilkan dalam gambar sehingga mereka sendiri atau orang lain bisa mengetahui siapa yang ada di foto.

Orang-orang dalam foto Anda berhak menentukan bagaimana Anda boleh menggunakan foto-foto tersebut, termasuk apakah Anda memiliki hak hukum untuk menjualnya. Untuk menghindari pelanggaran hak cipta, Anda harus menandatangani formulir rilis yang sesuai sebelum menjual foto.

Foto Anda mengandung properti yang bisa diidentifikasi.

Perusahaan, gedung, dan sebidang tanah milik pribadi akan memerlukan formulir rilis properti, meskipun dianggap sebagai ruang publik, seperti air mancur, mural, atau mal. Ini juga termasuk interior ruang pribadi seperti rumah dan restoran.

Foto Anda memuat karya yang dilindungi hak cipta.

Salah satu contohnya adalah saat Anda memotret karya seni di galeri. Foto itu sendiri mungkin merupakan pelanggaran hak cipta, baik dipublikasikan di internet maupun tidak.

Anda menerima komisi dari pihak ketiga untuk mengambil foto.

Misalnya, saat ada yang menyewa jasa Anda untuk menjadi fotografer di suatu acara, seperti pernikahan atau konferensi, dan tidak memiliki izin untuk memublikasikannya secara online atau menggunakannya untuk tujuan komersial.

Anda adalah karyawan yang mengambil foto untuk tugas kerja.

Untuk hal ini, baca dengan cermat ketentuan dalam kontrak karyawan untuk memastikan gambar yang akan Anda jual tidak melanggar perjanjian. Biasanya, ini berarti Anda tidak boleh menggunakan peralatan, materi, atau waktu kerja Anda untuk menjalankan bisnis fotografi online.

Pastikan Anda memperhatikan semua implikasi hukum tersebut sebelum menjual foto online.

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Ada yang Mencuri Karya Anda?

Mungkin, ada kalanya hak cipta Anda dilanggar, misalnya ketika ada seseorang yang mencuri foto Anda.

Sebagai tindakan preventif, pastikan Anda menambahkan watermark pada semua gambar yang diupload di domain publik. Cara ini akan meminimalkan risiko seseorang menggunakan foto Anda tanpa membeli lisensi yang sesuai.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan kalau Anda tidak ingin orang lain menggunakan foto tersebut.

Sebagai pemilik hak cipta, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menghubungi langsung orang tersebut dan memintanya menghapus foto Anda. Terkadang, mereka mungkin tidak tahu kalau sudah melanggar hak cipta seseorang dan bersedia menghapus foto tersebut.

Di sisi lain, kalau pelanggar hak cipta tidak mengikuti permintaan Anda, pihak mediasi bisa membantu menyelesaikan sengketa. Kalau masalah masih berlanjut, Anda mungkin bisa membawanya ke meja hijau yang akan memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

4. Jangkau Audiens

vsco community

Aktif di media sosial adalah cara efektif untuk menarik audiens dan menghasilkan prospek yang lebih baik bagi bisnis fotografi online. Kalau ingin menggunakan profil yang sudah ada, cobalah merapikan feed atau timeline Anda sebagai branding untuk menunjukkan profesionalitas.

Atau, buat profil baru untuk memamerkan karya Anda dan gunakan hashtag untuk meningkatkan visibilitas. Misalnya, tool khusus media sosial seperti AllHashtags bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan saran dan insight terkait produk online terlaris atau topik terkait niche Anda.

Membuat profil di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Tumblr, Pinterest, Twitter, dan LinkedIn juga bisa menjadi ide bagus untuk menjangkau sebanyak mungkin audiens.

Selain itu, sebaiknya buat akun di website khusus fotografi seperti VSCO dan Flickr. Ini adalah cara terbaik untuk terus mendapatkan inspirasi dari kreator lainnya serta tetap aktif di berbagai komunitas fotografi.

Kalau ada budget, Anda bisa membayar untuk postingan bersponsor. Misalnya, manfaatkan iklan Instagram atau postingan bersponsor Tumblr untuk meraih popularitas. Dengan tool ini, Anda biasanya bisa menentukan audiens target dan mendapatkan laporan detail terkait postingan Anda.

Anda juga bisa melihat daerah mana yang paling banyak memiliki engagement dengan postingan Anda, yang tentunya berguna untuk membangun niche.

Yang tidak kalah penting, tautkan semua akun media sosial Anda ke profil lain yang Anda miliki. Misalnya, sertakan username akun VSCO dan akun LinkedIn Anda di bio Instagram. Pastikan juga untuk menautkannya di email, resume, dan kartu nama.

5. Perbanyak Sumber Penghasilan

Ada beberapa cara untuk meningkatkan penghasilan dari jual foto online. Berikut ini beberapa contohnya:

Jual dalam Versi Cetak dan Produk Lain

printful

Meskipun stock photo populer di kalangan bisnis, penerbit, dan brand, foto tersebut tidak terlalu diminati di kalangan penggemar fotografi individu.

Untuk memperluas jangkauan pasar dan menarik lebih banyak audiens, sebaiknya jual foto dalam bentuk cetakan fisik atau dicetak pada produk sehari-hari seperti kaus, sarung bantal, casing HP, dan topi.

redbubble

Cara ini cukup efektif untuk menjangkau calon pelanggan, membuat fanbase, serta menentukan gaya fotografi dan produk yang paling disukai audiens Anda.

Kemudian, cara menjual foto di internet dalam versi cetak lainnya adalah dengan mendaftar ke marketplace print-on-demand seperti Printful, Redbubble, atau CafePress.

produk redbubble

Dengannya, Anda bisa menjual produk fisik cukup dengan mengupload gambar ke website. Inventaris, pencetakan, pengemasan, dan pengiriman akan ditangani oleh mereka. Ini bisa jadi pilihan terbaik bagi Anda yang ingin memperluas jangkauan tanpa harus repot bikin website sendiri.

Meskipun Anda mungkin tidak menerima margin laba tinggi, cara ini sangat cocok untuk “cek ombak” dan melihat apakah penjualan produk fisik bisa menjadi peluang usaha yang patut dipertimbangkan di masa mendatang.

Jual Photobook

photo book kustom

Photobook bisa menjadi alternatif yang bagus bagi orang-orang yang memiliki koleksi lengkap foto dengan niche tertentu. Selain dikenal sebagai teman ngopi di kafe, photobook juga sangat populer di pasar khusus, seperti fotografi fashion, traveling, dan pemandangan.

Karena dianggap sebagai produk yang memiliki nilai kemewahan dan lebih elegan daripada jenis produk cetak lainnya, photobook layak dipertimbangkan kalau Anda ingin mengembangkan brand secara lebih luas.

Cara jual photobook online yang mudah adalah dengan mendaftar ke layanan seperti Shutterfly atau Blurb. Anda bisa menggunakan layanan pencetakan mereka saja, atau memilih layanan end-to-end lengkap.

Sebagai contoh, Blurb memiliki software design gratis yang akan membantu Anda menyeleksi layout photobook. Platform ini juga menawarkan gift box, pengemasan, dan layanan pengiriman yang bisa Anda sesuaikan. Selain itu, Blurb memiliki toko buku online untuk menerbitkan photo book Anda secara mandiri.

Jual Jasa Fotografi

Untuk mengubah hobi fotografi Anda menjadi bisnis yang berkembang pesat, sebaiknya jual jasa fotografi.

Tergantung pada niche dan minat, Anda bisa menawarkan berbagai jasa foto, mulai dari fotografi event, real estate, potret, hingga foto produk.

Ada beberapa cara untuk melakukannya. Pertama, buat dan promosikan jasa di website Anda sendiri. Sebaiknya gunakan juga sistem jadwal seperti Setmore untuk mengelola booking dan pembayaran.

Opsi lainnya adalah dengan memasang iklan jasa foto Anda di situs freelance seperti Upwork dan Fiverr. Cara ini tidak hanya cocok untuk membangun nama Anda di antara komunitas freelance, tapi Anda juga bisa langsung menghubungi lowongan dari pihak yang sedang mencari jasa fotografi tertentu.

upwork

Selain itu, membangun relasi baik online maupun offline adalah hal penting untuk memasarkan jasa fotografi Anda. Di samping aktif di medsos, berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan:

Hadiri acara networking. Cari acara networking dan fotografi di wilayah Anda. Atau, daftar forum networking online untuk memperkenalkan nama Anda di sana.

Buat kartu bisnis. Anda tidak pernah tahu kapan akan bertemu calon pelanggan. Kartu bisnis berisi link ke portofolio online Anda, atau bahkan kode QR untuk memindai informasi cepat, bisa membantu Anda mendapatkan pekerjaan.

Tips Jual Foto Online

adobe photoshop

Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mempromosikan produk dan memaksimalkan penjualan sehingga bisnis fotografi online Anda bisa lebih moncer.

Berikut tips jual foto online agar bisa menghasilkan cuan:

Tingkatkan kualitas foto. Pelanggan membeli gambar profesional dengan harapan kualitasnya lebih baik daripada foto yang bisa mereka buat sendiri. Untuk menarik pelanggan, gunakan software seperti Photoshop untuk mengedit dan memperbaiki kualitas gambar. Tapi ingat, jangan menggunakan filter secara berlebihan.

Buat agar foto mudah dicari. Gunakan keyword yang tepat agar gambar Anda bisa ditemukan audiens yang tepat. Ini tidak hanya membantu menaikkan ranking foto di hasil pencarian, tapi juga membantu mengidentifikasi foto Anda dan mencocokkannya dengan niche yang relevan.

Fokus pada detail. Perhatikan faktor-faktor seperti komposisi, cropping, pencahayaan, dan kedalaman bidang. Pastikan gambar Anda jernih dan tajam sehingga pelanggan dan profesional bisa melihat nilai karya Anda.

Tetap patuhi hukum dan aturan. Selalu cek ulang legalitas foto Anda sebelum menjualnya. Pastikan foto memiliki kepemilikan hak cipta penuh. Pastikan juga Anda sudah mengantongi semua izin dan formulir rilis bertanda tangan untuk gambar yang memperlihatkan orang dan lokasi yang bisa dikenali.

Fokus pada keinginan pelanggan. Lihat halaman “populer” di website stock photo, halaman komunitas fotografi, dan media sosial untuk mengetahui jenis foto seperti apa yang sedang digemari orang-orang.

Terus ikuti perkembangan pasar stock photo. Mengikuti tren terbaru fotografi stock bisa memberikan manfaat tersendiri dan membantu Anda menghindari membuat konten stock yang kurang menjual.

Aktif di media sosial. Gunakan medsos untuk menemukan inspirasi, berinteraksi dengan fotografer lain, dan menampilkan karya Anda.

Bangun brand. Branding adalah kunci saat Anda menjalankan bisnis online. Tentukan niche dan sempurnakan karya agar pelanggan bisa langsung mengenali jenis gambar yang menjadi spesialisasi Anda.

Kesimpulan

Nah, jadi, baik Anda adalah fotografer amatir maupun profesional, jual foto online bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk memperoleh penghasilan.

Di artikel ini, kami telah membahas 10 website jual foto online terbaik dan 5 cara untuk memulai beserta tipsnya.

Langkah pertama untuk menjual foto di internet adalah menentukan niche fotografi untuk memfokuskan market target. Selanjutnya, pastikan Anda meningkatkan online presence dan menjangkau audiens agar prospek penjualan naik.

Lalu, pastikan legalitasnya. Memahami aturan lisensi, hak cipta, dan formulir rilis foto tidak hanya membantu membangun kredibilitas, tapi juga bisa membantu Anda terhindar dari masalah hukum.

Faktor lainnya adalah memperbanyak sumber penghasilan selain dari download digital. Sebaiknya jual produk fisik atau versi cetak gambar untuk menarik calon pelanggan dari berbagai kalangan.

Terakhir dan tidak kalah penting, pilih platform eCommerce untuk menjual foto online. Ada begitu banyak platform stock photo dan website jual foto di internet. Tapi, selain menggunakan website pihak ketiga, sebaiknya Anda juga membuat website sendiri.

Dengan begitu, Anda akan mendapatkan akses ke komunitas yang besar di satu platform, serta tetap memiliki kontrol penuh atas foto dan memiliki brand di website sendiri.

Sumber : https://www.hostinger.co.id