Morgan Stanley: Mesin AI bakal dorong belanja online Amerika melonjak

Morgan Stanley: Mesin AI bakal dorong belanja online Amerika melonjak
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Morgan Stanley memproyeksikan penggunaan agen belanja berbasis kecerdasan buatan (AI) akan meningkat pesat dan mengubah peta ritel daring di Amerika Serikat.

Dikutip businessinsider.com (7/11), dalam catatan terbaru, perusahaan memperkirakan hampir separuh konsumen e-commerce AS akan memakai agen AI pada 2030.

Teknologi agentic commerce yang mampu memberi rekomendasi produk, membandingkan harga, hingga mengelola pesanan diprediksi menambah belanja online AS hingga US$115 miliar. “Kami percaya bahwa perdagangan agen yang pada dasarnya adalah kemampuan untuk memiliki pembelanja digital interaktif pribadi akan menjadi pembuka kunci GenAI substansial terbaik berikutnya,” tulis Morgan Stanley. Mereka menilai digitalisasi dompet konsumen akan semakin mendorong adopsi teknologi ini dan mengguncang alur e-commerce.

Persaingan peluncuran asisten belanja AI terus memanas. Amazon punya Rufus, Walmart meluncurkan Sparky, sementara Target mengintegrasikan ChatGPT. OpenAI juga memperluas kapabilitas belanja ChatGPT dengan fitur shopping research. Google menambah fitur yang memungkinkan AI menelepon toko lokal bagi pengguna.

Morgan Stanley menilai belanja bahan makanan yang dipersonalisasi bisa menjadi pemicu utama pertumbuhan agentic commerce, disusul produk rumah tangga, perawatan pribadi, dan fesyen.

Amazon disebut sebagai pemain awal yang agresif melalui Rufus, yang diperkirakan menyumbang lebih dari US$700 juta laba operasional tahun ini. CEO Amazon Andy Jassy sebelumnya menyatakan Rufus berada di jalur untuk menghasilkan US$10 miliar “incremental annualized sales”, meski ia mengakui pengalaman pengguna masih perlu ditingkatkan. “Kami sangat antusias dengan prospek jangka panjang perdagangan agen,” ujar Jassy.