Nasib E-Commerce 2023 Cerah, Ini Cara Memanfaatkannya

Nasib E-Commerce 2023 Cerah, Ini Cara Memanfaatkannya
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Startup solusi social commerce Desty baru saja menggelar acara dengan para merchant mereka dan pemilik bisnis, yang bertajuk “Raih Peluang Bisnis ECommerce di 2023!” di Kota Bandung.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk membahas potensi pertumbuhan bisnis e-commerce tahun 2023, dengan mengundang beberapa pembicara yaitu Randy Oktaviano, CEO Footstep Footwear, yang menjelaskan tentang strategi brand dalam menaikkan omset hingga 300 persen di masa krisis.

Tak hanya itu, ada pula perwakilan Kampus UMKM Shopee Ekspor, yang memaparkan peluang ekspor-import bagi UMKM Bandung, serta Panggalih Sae, Operation Manager Buzzohero (Tiktok Marketing Partner), yang menjelaskan best practices, keunggulan dan peluang besar berjualan di Tiktok Shop di 2023.

1. Pada 2027, delapan dari 10 orang Indonesia bertransaksi di pasar e-commerce

Nasib E-Commerce 2023 Cerah, Ini Cara Memanfaatkannya

Ilustrasi e-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut data Statista, pemasukan dari pasar e-commerce di Indonesia akan mencapai 68,55 milyar USD di akhir 2022, dengan pertumbuhan per tahun (CAGR) sebesar 13,21 persen. Pada 2027, diperkirakan terdapat delapan dari 10 orang Indonesia telah bertransaksi di pasar e-commerce, sehingga tingkat penetrasi mencapai 244,7 juta.

Sementara itu, rata-rata pendapatan dari penjual e-commerce di Indonesia adalah 312,8 USD atau Rp4,9 juta, di mana tiga sektor dengan pendapatan tertinggi adalah: makanan, perabotan, dan peralatan elektronik.

Data sebelumnya menunjukkan bahwa jualan online telah menjadi hal wajib dilakukan jika ingin menjangkau basis pembeli secara efektif. Karena itu, untuk membantu merchant memaksimalkan kehadiran produknya secara online, Desty pun menawarkan Desty Omni.

2. Desty Omni jadi solusi jitu

Nasib E-Commerce 2023 Cerah, Ini Cara Memanfaatkannya

Startup solusi social commerce Desty baru saja menggelar acara bersama dengan para merchant dan pemilik bisnis (IDN Times/Istimewa)

Solusi Desty Omni membantu penjual online yang aktif di berbagai marketplace untuk bisa mengubah informasi, meng-update stok, dan memproses pesanan hanya dalam satu dashboard saja –tanpa perlu update manual di masing-masing marketplace.

Baru-baru ini, Desty Omni pun telah meluncurkan fitur baru bernama Omni Chat, sehingga para penjual online dapat memantau seluruh chat yang masuk dari berbagai marketplace dalam satu dashboard dengan lancar dan anti-delay.

Fitur ini akan sangat membantu penjual online, karena waktu membalas chat di marketplace merupakan salah satu faktor utama agar toko dapat mempertahankan nilai skor yang baik.

3. Desty akan kembali tambah pelayanan

Nasib E-Commerce 2023 Cerah, Ini Cara Memanfaatkannya

Startup solusi social commerce Desty baru saja menggelar acara bersama dengan para merchant dan pemilik bisnis (IDN Times/Istimewa)

Sejak diluncurkan enam bulan lalu, Desty Omni telah mencatatkan pangsa pasar 0,5 persen dari total transaksi e-commerce di Indonesia. Saat ini, Desty Omni memproses Gross Merchandise Value (GMV) dalam kisaran dua digit miliaran rupiah setiap harinya.

“Dengan ekosistem yang semakin solid dan serba-bisa, Desty menawarkan solusi all-in-one untuk membantu semua penjual online meningkatkan performa dan manajemen usahanya.”

“Dalam waktu dekat, Desty akan menambahkan pelayanan yang lebih lengkap lagi sehingga pemilik bisnis bisa dengan mudah mengembangkan dan memantau operasional usahanya.” kata Mulyono, Co-Founder dan CEO Desty, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Senin (19/12/2022).

 

4. Pemilik brand mesti perbanyak kanal distribusi dan penjualan

Nasib ECommerce 2023 Cerah, Ini Cara Memanfaatkannya

Ilustrasi e-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Randy Oktaviano, CEO Footstep Footwear, membagikan pengalamannya dalam mengelola brand ketika dalam masa krisis. Ia percaya, bahwa ketika kekuatan pembeli sedang menurun, maka brand perlu melakukan penyesuaian harga  jual dan mengesampingkan margin lebih tinggi.

Melihat karakteristik pembeli Indonesia yang bervariasi, Randy juga menyarankan bagi pemilik brand untuk membuka sebanyak mungkin kanal distribusi dan penjualan, agar tidak ada kesempatan yang terlewat.

Sementara itu, salah satu tren yang sedang naik daun di Indonesia adalah penggunaan Tiktok Shop untuk berbelanja online. Tiktok Shop telah mencatatkan kenaikan GMV transaksi hingga 18 kali lipat dari periode Desember 2021 hingga Mei 2022.

Untuk membantu brand memaksimalkan momentum ini, Panggalih Sae, Operation Manager Buzzohero (Tiktok Marketing Partner), menawarkan solusi Tiktok commerce yang terintegrasi, mulai dari pengadaan live streaming shopping, optimalisasi Tiktok Ads, KOL management, hingga pembuatan konten.

Sumber : https://jabar.idntimes.com