Tingkatkan Penjualan dengan Social Media Marketing

Tingkatkan Penjualan dengan Social Media Marketing
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Memahami apa itu social media marketing

Social media marketing adalah proses membuat konten yang disesuaikan untuk setiap platform media sosial guna mendorong keterlibatan dan mempromosikan bisnis Anda. Tujuan utamanya adalah agar bisnis dapat terhubung dengan audiens dan membantu mereka memahami merek Anda dengan lebih baik.

Media sosial dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk terhubung dengan audiens Anda dan memperkenalkan brand ke calon pelanggan yang tak terhitung jumlahnya. Dengan teknik yang tepat, Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk menghasilkan penjualan. 

Hal tersebut tentu sangat bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis. Nah, kesuksesan social media marketing bergantung pada kemampuan Anda dalam menemukan target audiens dan menciptakan ketertarikan, sehingga info tentang merek Anda bisa disebarluaskan.

Strategi social media marketing

Agar bisa meraih output optimal dari penerapan social media marketingtentu dibutuhkan strategi yang tepat. Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan:

1. Tetapkan tujuan social media marketing

Tujuan social media marketing merujuk pada hal-hal yang ingin Anda capai dari penerapan strategi. Contoh tujuan umum proses sosial media marketing termasuk menghasilkan leads, mengarahkan lalu lintas ke situs web atau toko online, atau mendapatkan lebih banyak pengikut. Social media marketing juga bisa digunakan untuk tujuan yang luas, seperti brand awarenessbrand loyalty, dan lain-lain.

2. Tentukan dan pelajari platform social media

Setiap platform media sosial mempunyai fiturnya masing-masing dan akan berpengaruh pada penyajian konten produk. Tentukan platform apa saja yang bisa Anda gunakan untuk menjangkau audiens, lalu pelajari algoritma dan sifat audiens di platform tersebut. Contohnya, jika Anda ingin menjual produk lewat platform Instagram, maka Anda perlu melakukan pemasaran dengan gaya milenial. Sebab, sebagian besar pengguna Instagram adalah milenial sehingga kontennya harus relevan.

3. Ciptakan konten menarik dan bermanfaat

Sebagai bisnis, produksi konten bermanfaat akan berdampak positif untuk reputasi perusahaan. Selain dapat menghasilkan peningkatan engagement dan sharing, konten yang menarik juga bisa mendorong audiens untuk membeli atau menggunakan produk yang Anda jual. Luangkan waktu melakukan riset untuk menciptakan konten yang menarik dan dibutuhkan oleh audiens. Contohnya, jika audiens lebih suka konten video, maka Anda bisa fokus menciptakan video-video yang menarik. 

4. Kolaborasi dengan pihak eksternal

Kolaborasi dengan pihak eksternal, misalnya influencer atau brand lain, bisa memperkuat social media presence. Kolaborasi membawa relevansi baru bagi setiap pihak yang terlibat serta menghadirkan peluang basis pelanggan baru yang mengarah pada peningkatan engagement.

5. Analisis kinerja social media marketing

Dalam proses pelaksanaannyaAnda akan mendapatkan berbagai data akurat tentang keberhasilan campaign. Pasalnya, kebanyakan platform media sosial telah dibekali dengan fitur analytic yang memungkinkan Anda untuk melihat metrik penting seperti jumlah likes, comments, engagement, dan sebagainya. Gunakan data-data ini sebagai bahan untuk menyusun strategi lebih baik ke depannya.

Mengukur social media marketing dengan social media metrics

Keberhasilan social media marketing dalam mencapai tujuan bisa diukur berdasarkan metrik tertentu. Berikut beberapa social media metrics yang sering digunakan.

1. Impression

Impression menunjukkan berapa kali orang melihat konten Anda. Dengan menghitung impression, Anda dapat mengukur kemampuan dalam menampilkan konten Anda kepada pengikut dan target audiens Anda. Jika jumlah impression Anda meningkat, itu artinya konten Anda lebih sering muncul di feeds pengguna media sosial.

2. Reach

Reach adalah jumlah orang yang melihat konten Anda. Coba pantau reach rata-rata dan reach setiap postingan, story, atau video. Memantau reach sangat penting untuk mengukur kemampuan Anda menampilkan konten kepada pengguna baru yang belum terhubung dengan bisnis. Dari sini, pengguna baru bisa berpotensi menjadi calon pelanggan.

3. Engagement

Engagement mengukur jumlah keterlibatan (reaksi, komentar, dan share) yang diperoleh konten Anda sebagai persentase dari audiens. Memiliki tingkat engagement yang tinggi berarti audiens memiliki hubungan yang lebih kuat dengan merek Anda. Hal ini memberi Anda lebih banyak peluang untuk membangun loyalitas merek dan meningkatkan penjualan.

4. Jumlah followers

Anda juga dapat mengukur keberhasilan social media marketing berdasarkan jumlah followers. Memiliki jumlah followers yang besar sangat penting bagi bisnis karena Anda akan memiliki lebih banyak pelanggan potensial. Memiliki banyak pengikut berarti lebih banyak orang yang akan mengetahui tentang bisnis, produk, dan layanan Anda.

5. Conversion rate

Conversion rate mengukur seberapa sering konten Anda menghasilkan konversi seperti langganan, unduhan, atau penjualan. Conversion rate adalah salah satu metrik social media yang paling penting karena menunjukkan nilai konten Anda sebagai sarana untuk menarik minat beli calon konsumen. Idealnya, pengukuran conversion rate disesuaikan dengan target awal. Contohnya, jika target awal Anda adalah meningkatkan traffic website, berarti conversion rate bisa dilihat dengan mengevaluasi jumlah pengunjung website dari media sosial.

6. Social share of voice

Social share of voice atau SoV merupakan sebuah metrik yang menghitung seberapa banyak orang berbicara tentang brand Anda di media sosial. Biasanya, SoV disajikan dalam bentuk persentase dan mengukur seluruh brand yang ada di suatu kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya.

Katakanlah Anda bergerak di bidang kecantikan dengan pangsa pasar dewasa muda, maka brand lain yang diukur persentase SoV-nya pun menawarkan produk kecantikan untuk pasar dewasa muda. Dari situ, kemudian bisa diketahui mana brand kecantikan untuk dewasa muda yang paling banyak dibicarakan orang di media sosial.

7. Click-through rate

Dalam strategi pemasaran onlineclick-through rate atau CTR adalah sebuah metrik yang menghitung persentase pengguna internet yang mengunjungi sebuah halaman web dan mengeklik iklan pada halaman tersebut. CTR digunakan untuk mengukur seberapa sukses sebuah iklan dalam menarik perhatian pengguna internet. Semakin tinggi CTR, maka semakin baik pula performa iklan digital tersebut dalam menarik perhatian.

8. Audience growth rate

Metrik yang satu ini mengukur perubahan jumlah pengikut akun media sosial brand atau perusahaan. Rutin melacak audience growth rate akan membantu Anda mengetahui tingkat rata-rata peningkatan atau penurunan pengikut akun media sosial brand Anda dari waktu ke waktu. Nantinya, data tersebut bisa Anda manfaatkan untuk mengetahui mana konten media sosial yang bisa menarik pengikut baru dan mana yang tidak.

9. Amplification rate

Amplification rate menunjukkan jumlah pengikut yang membagikan konten Anda kepada pengikut mereka. Metrik ini dapat disegmentasi sesuai kebutuhan brand Anda, misalnya mengelompokkan sesuai periode waktu (baik itu mingguan, bulanan, atau tahunan). Pengukuran ini pun bisa menjadi data pendukung untuk menilai performa kampanye media sosial Anda, apakah diterima dengan baik oleh masyarakat atau justru tidak sesuai ekspektasi.

10. Virality rate

Metrik yang satu ini mirip dengan amplification rate yang telah dibahas pada poin sebelumnya. Keduanya sama-sama mengukur seberapa banyak konten Anda dibagikan. Namun, pada virality rate, yang menjadi fokus utama adalah persentase tayangan. Tiap konten Anda dibagikan, maka jumlah penayangannya pun akan naik, inilah yang diukur oleh virality rate. Dengan kata lain, metrik ini mengukur bagaimana konten Anda menyebar dan ditonton oleh lebih banyak orang.

Meski hampir semua orang menggunakannya, social media marketing membutuhkan riset hingga eksperimen agar bisa berhasil. 

Sumber : Tingkatkan Penjualan dengan Social Media Marketing