Sistem Digital Marketing Kebal Terhadap Ancaman Resesi Global

Sistem Digital Marketing Kebal Terhadap Ancaman Resesi Global
IKUTI INSIGHT RUMAHMEDIA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Resesi global ditandai dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan di seluruh dunia. Dampak dan tingkat keparahan dampak resesi global pada suatu negara bervariasi berdasarkan beberapa faktor. Banyak teori ekonomi mencoba untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana ekonomi bisa jatuh dari tren pertumbuhan jangka panjang dan ke dalam resesi. Teori-teori ini dapat dikategorikan secara luas berdasarkan faktor ekonomi, keuangan, atau bahkan psikologis, dengan beberapa menjembatani kesenjangan-kesenjangan yang ada. Misalnya pada teori Ekonomi Keynesian berfokus pada faktor psikologis dan ekonomi yang dapat memperkuat dan memperpanjang resesi.

Epidemi COVID-19 pada tahun 2020 dan pembatasan kesehatan masyarakat yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebarannya adalah contoh lain dari guncangan ekonomi yang dapat memicu resesi. Mungkin juga terjadi goncangan ekonomi hanya mempercepat dimulainya resesi yang bagaimanapun juga akan terjadi sebagai akibat dari faktor dan ketidakseimbangan ekonomi lainnya.

Sebagai bagian dari ekonomi global, Indonesia tentu saja tidak akan lepas dari risiko tersebut meskipun banyak pihak meyakini peluangnya sangat kecil. Tekanan tetap akan terasa, sementara besar atau kecilnya tergantung dari bagaimana pemerintah mampu memitigasinya. Adapun tahun politik 2024 di Indonesia dapat menjadi peluang untuk para calon presiden dan wakil presiden meluapkan ide-ide kreatifnya dalam menghadapi ancaman resisi di tahun 2023. Potensi pasar pada 280 juta rakyat Indonesia dengan komposisi usia muda lebih banyak dapat menjadi sasaran para calon presiden untuk dapat memanfaatkan skill para pemuda tersebut dengan baik, dengan mengembangkan UMKM berbasis digital marketing. Pemikiran masyarakat dengan usia prodiktif tentu akan membantu UMKM di Indonesia lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi ancaman resesi global.

Dewasa ini, masih banyak UMKM di Indonesia yang belum menggunakan sistem digital marketing dalam mengembangkan usahanya, karena banyak faktor yang salah satunya adalah kurang bisa memaksimalkan kecanggihan teknologi. Harapan dari jumlah 280 juta rakyat Indonesia dengan komposisi usia muda lebih banyak tersebut dapat membantu perekonomian Indonesia berada dalam kondisi stabil. Adanya resesi global berdampak pada destinasi pariwisata dan akomodasi, hiburan, dan tempat usaha, jelas akan menjadi salah satu sektor yang paling terpukul di pasar saat ini. Tetapi untuk yang lain, di mana masih ada permintaan konsumen, pendekatan baru dapat dipertimbangkan.

Smart Insights untuk membantu mengembangkan praktik terbaik dalam pemasaran adalah mendorong pelaku usaha dengan menggunakan pendekatan yang lebih terencana dan memanfaatkan kekuatan analisis untuk menguji, mempelajari, dan menyempurnakan pendekatan pemasaran yang digunakan. Kedua teknik tersebut memiliki manfaat karena gratis, yang diperlukan hanyalah perubahan pola pikir dan mengubah alokasi waktu melalui perencanaan. Seperti misalnya adalah sistem digital marketing.

Digital marketing sendiri merupakan strategi memasarkan produk tertentu secara online tanpa bantuan faktor dan sumber daya eksternal dan juga digunakan untuk mencapai berbagai tujuan lain dari perusahaan tertentu. Sebagian besar kebal terhadap segala jenis perubahan eksternal di pasar, baik fisik maupun ekonomi. Fakta bahwa internet berkembang setiap hari dan akan hidup selama yang dapat kita bayangkan membuktikan bahwa digital marketing akan bertahan di sini untuk waktu yang lebih lama lagi.

Banyak orang terlibat dalam bidang digital marketing, dan bukan hanya manajer perusahaan. Para pemuda mulai mengambil lapangan sedikit lebih serius, mencoba menjadikannya pilihan carte. Jadi, ketika resesi melanda, mereka memiliki keamanan kerja terbaik dan bebas dari risiko apa pun. Peningkatan keseluruhan ketergantungan pada digital marketing bahkan oleh perusahaan yang lebih tua harus mengarah pada pertumbuhan di sektor bisnis.

Sudah banyak penelitian yang dilakukan di bidang digital marketing. Menurut survei terbaru tentang bagaimana digital marketing seharusnya tumbuh di tahun-tahun mendatang, 75% analis pemasaran menyarankan bahwa mereka mengharapkan investasi yang dilakukan pada platform digital meningkat banyak, dan hanya 4% yang memperkirakan investasi pada digital marketing akan turun. Hal ini menunjukkan bahwa digital marketing memiliki kemampuan global untuk digunakan karena efektifitas dan cara menghubungkan orang-orang di seluruh dunia.  Statistik lain juga mengatakan bahwa digital marketing telah menjadi hadiah bagi perusahaan yang baru saja memulai, dan ingin melawan waktu resesi atau semacamnya. Telah terbukti bahwa perusahaan yang menggunakan pemasaran digital sebagai alat pemasaran dan periklanan mereka cenderung menghadapi kegagalan jauh lebih sedikit daripada yang tidak.

Digital marketing membantu perusahaan dalam banyak krisis ekonomi karena sebagian besar platform online (YouTube, Facebook, dll.) gratis. Ini juga melibatkan SEO dan pengoptimalan konten, yang sekali lagi tidak melibatkan uang sebagai sumber daya investasi dasarnya. Teknik lain yang termasuk dalam bidang digital marketing yang luas hampir tidak melibatkan uang, sehingga menjadi kebal terhadap perubahan apa pun di luar atau resesi dalam hal ini. Beberapa platform seperti YouTube, Facebook, Instagram, Tiktok, Google, dan Twitter memiliki sebagian besar anak muda yang tersedia di dalamnya. Jadi digital marketing pada kenyataannya, tahan resesi dan tidak berpengaruh pada dirinya sendiri apa pun ekonominya. Singkatnya, digital marketing menyediakan platform online yang memberikan keuntungan luar biasa bagi perusahaan.

Sehingga kunci di masa resesi, lebih fokus pada digital marketing. Karena digital memberikan peluang besar untuk menambah nilai bagi audiens dan dengan demikian dapat mengembangkan preferensi merek usaha dan mendukung niat pembelian konsumen. Dalam hal ini, pemerintah dapat membantu UMKM untuk goes to digital marketing dengan menggaet para pemuda sebagai pelaku usaha maupun sebagai pelaku pengembangan SDM dalam banyak UMKM di Indonesia yang belum menggunakan sistem digital marketing.